Pembelian Kembali Saham oleh Emiten Rp 1,7 T Tahun Ini, Apa Artinya?

Patricia Yashinta Desy Abigail
20 September 2022, 09:58
saham, buyback, bei
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Pekerja membersihkan podium berlatar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Total pembelian kembali saham oleh emiten alias buyback di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 1,7 triliun per 16 September. Apa fungsinya bagi perusahaan?

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, buyback Rp 1,7 triliun baru 22,4% dari total perusahaan yang berencana melakukan pembelian kembali saham.

Jumlah perusahaan yang telah melaksanakan buyback pun sembilan dari 12 yang berencana.

Dikutip dari laman OCBC NISP, buyback secara teknis adalah kegiatan pembelian kembali saham yang beredar di publik. Emiten menginvestasikan dananya untuk membeli saham perusahaannya sendiri dari publik.

Fungsi dari buyback yakni mengurangi jumlah saham yang beredar. Aksi korporasi ini juga dapat meningkatkan permintaan terhadap harga saham yang lebih rendah.

Buyback juga bisa dapat membantu emiten mengembangkan metrik keuangan, dengan dominasi total saham yang telah beredar sebelumnya. Aksi korporasi ini membuat jumlah penyetoran laba perusahaan melalui pembagian dividen semakin rendah.

Kenapa Perusahaan Melakukan Buyback?

Umumnya, perusahaan melakukan buyback ketika harga sahamnya turun drastis. Penurunan bisa terjadi karena sejumlah faktor, seperti laba menurun, kondisi ekonomi tidak stabil, dan masalah lain.

Emiten juga bisa melakukan buyback jika ingin menerbitkan jenis saham baru. Misalnya, meningkatkan modal yang berarti akan membuat kepemilikan saham perusahaan terdelusi.

Buyback dapat membantu perusahaan mengurangi dampak delusi yang merugikan emiten tersebut.

Aksi korporasi itu juga dapat memperkuat tingkat kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan.

Emiten yang Melakukan Buyback Tahun Ini

Emiten pertambangan batu bara Adaro Energy Indonesia (ADRO) kembali memperpanjang periode buyback hingga 16 Desember. Sekretaris perusahaan Mahardika Putranto mengatakan, masa perpanjangan buyback saham Rp 4 triliun berakhir Senin (19/9).

Oleh karena itu, ADRO memperpanjang periode buyback. “Perseroan bermaksud memperpanjang kembali selama tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi hari ini (16 September)," ujar Mahardika, dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/9).

Emiten produsen semen Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga berencana memperpanjang periode buyback Rp 3 triliun. Pembelian saham dimulai 7 September sampai 6 Desember.

Indocement melakukan pembelian kembali saham perseroan sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 20% dari modal disetor. Ini dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar 7,5% dari modal disetor perseroan.

Sisa dana yang masih dapat digunakan untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan Rp 294,77 miliar. Lalu, sisa saham yang dapat dibeli kembali 498,16 juta lembar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...