Deretan Konglomerat di Balik IPO Primaya Hospital (PRAY)

Ira Guslina Sufa
18 Oktober 2022, 06:03
IPO Primaya Hospital
Katadata
Ilustrasi para tenaga kesehatan di rumah sakit. Rumah sakit milik Grup Saratoga, Primaya Hospital berencana membangun tiga rumah sakit baru setelah IPO.

Saratoga sendiri baru masuk menjadi pemilik saham Primaya pada Oktober 2016. Saat itu, nilai investasi yang ditanamkan perusahaan milik Edwin Soeryadjaya adalah Rp 75 miliar. BIla merujuk harga IPO yang ditawarkan di level Rp 900, setidaknya Saratoga akan mengantongi RP377 miliar dari hasil IPO. 

Berdasarkan Akta Notaris tertanggal 26 April 2021, PT Famos selaku pemegang saham pengendali telah menunjuk Yos Effendi sebagai penerima manfaat akhir dari PRAY. Yos merupakan Komisaris Utama Primaya Hospital yang juga menjabat komisaris PT Famon Umur Maju dengan kepemilikan 98 persen saham.

Famon sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang holding dan aktivitas konsultasi lainnya. Dalam bagan struktur kepemilikan saham Famon menjalin kemitraan dengan PT Bosowa Prosperindo dalam pengelolaan Global Awal Bross Makasar. 

Nama lain yang berada di belakang IPO Primaya adalah Arfan Awaloeddin yang menjabat sebagai direktur utama. Selain di Primaya, Arfan juga menjadi direktur utama RS Awal Bross. Berdasarkan penelusuran di situs resminya, Awal Bross kini memiliki 5 rumah sakit yang tersebar di beberapa kota di Pulau Sumatera. 



Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...