IHSG Sesi 1 Ditutup Turun 0,23%, Sektor Teknologi Melorot 2,30%

 Zahwa Madjid
28 November 2022, 12:44
IHSG
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020).

Pemerintah Tokyo melaporkan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Sementara itu, Pemerintah Singapura melaporkan penurunan produksi di sektor industri sebesar 0,8% dalam perhitungan tahunan atau Year on Year (YoY) pada Oktober 2022, lebih baik dari ekspektasi. 

Dari Amerika Serikat (AS), Dow Jones Industrial Average mencatat penguatan 0,45%. Di sisi lain S&P 500 melemah tipis 0,03% begitu juga dengan Nasdaq yang terkoreksi 0,52%. 

“Investor khawatir mengenai lockdown yang berkelanjutan di Cina. Negara tersebut meningkatkan pembatasan Covid setelah adanya peningkatan jumlah kasus dalam beberapa hari terakhir,” ujar Maxi dalam risetnya.

Head Of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata menilai, selama sepekan terakhir , IHSG  masih relatif bergerak mendatang, seiring minimnya sentimen ekonomi domestik, dan investor bersikap menunggu dan melihat menantikan hasil pertemuan FOMC.

“Risalah the Fed ini menunjukkan, Bank Sentral AS Federal Reserve dapat mulai melonggarkan laju kenaikan FFR, melengkapi data ekonomi AS lainnya, seperti: jumlah pengangguran pada Oktober yang naik ke level 3,7%, dan inflasi CPI dan PPI yang melandai,” ujar Liza dalam risetnya.

Untuk perdagangan hari ini, investor disarankan untuk membeli saham di level harga rendah emiten-emiten berikut:

  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
  • PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...