NAB Reksa Dana di 2022 Turun 12,58%, Bagaimana Prospeknya di 2023?

 Zahwa Madjid
2 Januari 2023, 12:58
NAB Reksa Dana di 2022 Turun 12,58%, Bagaimana Prospeknya di 2023?
123RF.com/Thananit Suntiviriyanon
Ilustrasi investasi. Generasi muda harus mulai berinvestasi untuk meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangannya di masa depan.

"Beli saham yang fundamental bagus, valuasi murah, dan atau diuntungkan di tengah situasi penurunan bunga yang mungkin terjadi tahun ini," ujar Rudiyanto.

Terkait adanya ancaman resesi 2023, David melanjutkan bahwa  Indonesia diproyeksi lebih aman dari ancaman resesi. Apalagi  saat ini Indonesia masih diuntungkan dengan tingginya harga komoditas.

“Indonesia yang masih banyak mengandalkan konsumsi domestik dan juga komoditas menjadi salah satu pembeda dengan negara yang berada di Amerika Serikat maupun Eropa. Di mana mereka mengalami inflasi yang sangat tinggi dan kenaikan suku bunga,” lanjut David.

Pada kuartal pertama dan kedua di tahun 2023,  David melihat reksa dana pasar saham, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran cukup menarik.

“Sedangkan pada kuartal ketiga  di tahun 2023, konsensus berekspektasi adanya penurunan suku bunga, kita bisa melihat adanya investasi yang menarik di reksa dana fixed income dan juga reksadana saham,” lanjut David.

Adapun berinvestasi dalam reksa dana dinilai memiliki berbagai peluang ditengah ketidakpastian ekonomi.

Seperti bersifat likuid atau mudah dicairkan, aman dan memiliki risiko yang rendah, serta lebih menguntungkan karena rata-rata imbal hasil di atas rata-rata suku bunga deposito.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...