Deklarasi Capres Bertambah, Bagaimana Dampaknya ke Bursa Saham?
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres), Sabtu (21/4). Perhelatan pemilihan presiden (pilpres) sendiri tinggal 10 bulan lagi. Di mana, pendaftaran bakal capres-cawapres akan dimulai Oktober 2023.
Pelaku pasar saham pun sangat menantikan siapa lagi yang akan maju menjadi capres pada Pilpres 2024. Adapun selain Ganjar yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ada nama Anies Baswedan mantan Gubernur Jakarta yang telah resmi diusung sebagai capres oleh partai Nasional Demokrat. Nama lain yang muncul adalah Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga menjabat sebagai ketua umum Partai Gerindra. Namun Prabowo belum resmi mendeklarasikan diri sebagai capres.
Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, selama ini manuver politik dampaknya lebih jangka pendek terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG). Tentu sebagai capres, program-program yang akan dibawa Ganjar Pranowo dan juga calon lainnya akan dicermati oleh pelaku pasar.
“Asumsinya karena sesama PDIP, program Pak Ganjar sedikit banyak akan meneruskan legacy Pak Jokowi. Bila betul Ibu Kota Nusantara dapat diteruskan secara politik, maka sektor infrastruktur dan konstruksi dapat tertolong,” katanya kepada Katadata.co.id, dikutip Sabtu (22/4).
Tetapi sekali lagi, siapa pasangan dan seperti apa konsolidasi politik yang ada menurut Wawan masih cukup panjang. Prabowo pun saat ini juga tercermin akan mendukung dan meneruskan program-program Jokowi. “Tinggal siapa pasangannya dan siapa rival-nya,” kata Wawan.
Adapun faktor fundamental ekonomi akan lebih banyak berpengaruh pada pasar saham untuk saat ini. Hal itu tercermin saat Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. “Tidak terlalu pengaruh ke IHSG, lebih berasa efek inflasi di US dan lain sebagainya,” ujarnya.
Sebelumnya, Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah dicoret FIFA. Sejumlah kritik pun datang kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sempat menolak timnas Israel bermain di Indonesia.