Saham Jagoan Lo Kheng Hong CFIN Bisa Naik Berkali-kali Lipat?

Lona Olavia
7 Mei 2023, 19:30
Saham Jagoan Lo Kheng Hong CFIN Bisa Naik Berkali-kali Lipat?
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.

“Dan karena kinerjanya untuk tahun 2023 ini confirm masih bagus, maka harusnya kenaikan tersebut masih akan berlanjut. Meski tidak melihat skenario bahwa CFIN bakal naik ke 2.500, tapi jika naik ke 600–700 maka itu masih sangat mungkin, tentunya dengan asumsi kinerjanya tetap bagus sampai akhir tahun 2023 nanti,” ujar Teguh.

Lebih lanjut merek Clipan Finance diakuinya kurang populer dibanding PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), atau PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), namun CFIN sejatinya merupakan salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia. Berbeda dengan ADMF, WOMF, dan MFIN yang lebih banyak menawarkan produk pembiayaan sepeda motor sehingga jumlah pelanggannya sangat banyak, sedangkan CFIN lebih fokus ke pembiayaan mobil baru dan bekas, pembiayaan multiguna, pembiayaan alat-alat berat, hingga pembiayaan armada.

Alhasil jumlah pelanggannya terbatas pada kalangan tertentu dan karena itulah nama perusahaannya tidak begitu populer. Kemudian karena pangsa pasarnya yang terbatas itulah maka kinerja CFIN selama ini juga tidak begitu bagus, di mana di masa lalu ROE-nya tidak pernah lebih dari 10%.

Lalu ketika Indonesia dilanda resesi, pandemi pada tahun 2020 lalu, maka kinerja CFIN juga drop dan baru naik lagi pada tahun 2022 karena didorong oleh booming otomotif. Di mana CFIN tahun 2022 membiayai pembelian 7.062 unit mobil baru dan bekas, naik signifikan dibanding tahun 2021 sebanyak 3.627 unit, dan dibanding tahun 2020 sebanyak 2.356 unit.

“Karena kinerja ekonomi makro kita juga terbilang bagus di mana pertumbuhan ekonomi sudah diatas 5% lagi, inflasi stabil, dan nilai tukar Rupiah juga stabil, maka saya perkirakan bahwa booming otomotif masih akan berlanjut di tahun 2023 ini. Kinerja emiten-emiten pembiayaan termasuk CFIN masih akan bagus untuk tahun 2023 ini,” kata Teguh.

Kinerja apik CFIN ia memprediksi masih akan bertahan hingga akhir tahun nanti. Kemudian dari pihak manajemen sendiri sudah ada sejumlah rencana ekspansi untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya saat ini, seperti menambah kantor cabang, penetrasi pasar online atau aplikasi, hingga kolaborasi dengan fintech.

Meski demikian, ada risiko bisnis yang perlu diperhatikan. Di mana bisnis pembiayaan otomotif termasuk rentan terhadap risiko kenaikan suku bunga. CFIN fokus ke pembiayaan mobil baru dan bekas yang harga per unitnya tentu saja jauh lebih mahal dibanding sepeda motor, maka kinerja pendapatan serta labanya juga lebih rentan terhadap risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Sejarah CFIN dimulai pada tahun 1982, ketika Grup Panin melalui PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) berekspansi ke sektor pembiayaan dengan mendirikan anak usaha dengan nama PT Clipan Leasing Corporation, yang awalnya hanya menjadi ‘kepanjangan tangan’ PNBN untuk menyalurkan kredit investasi, modal kerja, dan pembiayaan kendaraan bermotor. Pada tahun 1990, nama perusahaan berubah menjadi PT Clipan Finance Indonesia Tbk dan listing di BEI dengan ticker CFIN.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...