65 Perusahaan Antre IPO di Semester Kedua, Incar Dana Rp 42,6 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masih banyaknya minat perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di paruh kedua tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, mengatakan saat ini terdapat 65 perusahaan dalam pipeline OJK yang akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering/IPO saham dengan target penghimpunan dana senilai Rp 42,6 triliun.
"Terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 69,9 triliun, termasuk rencana IPO hingga 65 perusahaan," katanya dalam konferensi pers RDK OJK Bulanan, dikutip Rabu (5/7).
Dalam catatan OJK, dari sebanyak 65 perusahaan tersebut, ada sembilan yang melaksanakan penawaran umum terbatas dengan target Rp 6,76 triliun. Lalu, sebanyak 13 aksi penawaran surat utang dengan target Rp 19,36 triliun, dan 3 penawaran surat utang berkelanjutan menargetkan Rp 1,15 triliun.
Minat perusahaan melangsungkan aksi korporasi IPO masih cukup kuat di tengah pasar keuangan global yang bergerak variatif. OJK mencatat, pasar saham pada Juni 2023 menguat sebesar 0,43% secara bulanan ke level 6.661,88 meski diterpa aksi jual investor asing senilai Rp 4,38 triliun secara bulanan.
Penguatan IHSG terbesar dicatatkan oleh saham di sektor transportasi & logistik dan keuangan. Secara tahun berjalan, IHSG tercatat melemah sebesar 2,76% dengan investor asing membukukan pembelian bersih atau net buy sebesar Rp 16,21 triliun.
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,96% mtd dan 6,48% tahun berjalan ke level 367,12. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor asing tercatat sebesar Rp 22,85 miliar secara bulanan, namun masih tercatat arus modal keluar Rp 637,86 miliar secara tahun berjalan.