Saham Vale Merosot Usai Teken Kesepakatan Divestasi ke MIND ID
Saham emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), berakhir melemah pada perdagangan Jumat ini (17/11) sebesar 2,34% ke level Rp 4.950 setiap saham. Merosotnya saham Vale terjadi di tengah sentimen kesepakatan divestasi 14% saham INCO kepada BUMN holding pertambangan, MIND ID.
Hari ini, saham Vale diperdagangkan pada kisaran Rp 4.590 per saham sampai dengan Rp 4.710 per unit. Nilai transaksi saham Vale mencapai Rp 47,38 miliar dengan frekuensi sebanyak 4.077 kali. Total volume sahamnya mencapai 10,24 juta lembar saham. Nilai kapitalisasi pasar INCO berada di level Rp 45,61 triliun. Sejak awal tahun ini, saham Vale mengalami pelemahan 35,35%.
Sebagaimana diketahui, kepastian divestasi saham INCO kepada MIND ID kian terang usai pemerintah menyelesaikan negosiasi dengan Vale. Per hari ini, Vale Indonesia sudah melakukan penandatanganan Head of Agreement (HOA) dengan MIND ID.
Penandatanganan HOA ini dilaksanakan bertepatan dengan agenda KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) atau kerja sama Ekonomi Asia-Pasific yang berlangsung di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).
“Iya, head of agreement (ditandatangani) di San Fransisco, harusnya minggu ini selesai yang di APEC,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif, saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (17/11).
Namun mengenai harga divestasi saham Vale, Arifin menjelaskan belum ada harga yang ditentukan. “Tapi yang penting harus lebih murah dari harga pasar,” ungkap Arifin.
Terkait divestasi ini, Arifin belum mau menyebut pihak mana yang akan dikurangi porsi sahamnya. ”Coba cari dong. Ada Vale, ada Sumitomo, pokoknya total 14%,” kata dia.
Bila mengacu pada data Bursa Efek Indonesia mengenai kepemilikan saham Vale Indonesia sampai dengan 30 September 2023, Vale Canada Limited selaku pengendali menguasai 43,79% saham. MIND ID sebesar 20%, Sumitomo Metal Mining Co 15,03% dan pemegang saham publik 20,38%.
Selain itu, manajemen INCO juga akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB pada 6 Desember 2023 dengan agenda perubahan susunan direksi.