Wall Street Naik Mengikuti Spekulasi The Fed Pertahankan Suku Bunga

Nur Hana Putri Nabila
29 November 2023, 06:46
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) di Wall Street menguat dan melanjutkan tren positif yang terjadi sepanjang bulan November, pada penutupan Selasa (28/11). Hal ini dipicu oleh pernyataan pejabat Federal Reserve yang menimbulkan harapan bahwa kemungkinan bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Mengutip dari CNBC, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 83,51 poin atau 0,24% ke level 35.416,98. Indeks S&P 500 naik tipis 0,10% ke level 4.554,89. Sementara itu, Nasdaq Composite yang berbasis teknologi juga terapresiasi 0,29% dan mengakhiri sesi di level 14.281,76.

Boeing berhasil mengangkat Dow dengan kenaikan 1,4%. Sementara itu, Nike dan Walmart masing-masing menguat sebesar 0,7% dan 1,2%. S&P 500 juga mendapat dorongan dari kenaikan saham Newmont Corporation dan Synchrony Financial yang masing-masing naik sebesar 6,3% dan 5,1%.

Tak hanya itu, saham-saham lainnya di Wall Street juga menguat bulan ini. Dow dan S&P 500 berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri bulan ini dengan kenaikan sekitar 7,2% dan 8,6%. Nasdaq juga naik 11,1% sepanjang bulan November.

Pada Selasa (28/11), Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan Bank Sentral AS saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk mengendalikan laju pertumbuhan ekonomi dan mengembalikan tingkat inflasi ke angka 2%. Pernyataan tersebut muncul menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (Komite Pasar Terbuka Federal) pada 12-13 Desember. Secara umum, pasar memperkirakan bahwa komite ini akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan tetap stabil.

Kepala Riset Investasi Nationwide Financial Mark Hackett mengatakan bahwa belum ada pergerakan secepat itu dalam beberapa minggu terakhir. Begitu pula dengan pergerakan yang mengindikasikan adanya beberapa gejolak yang terjadi di pasar obligasi selama tiga bulan terakhir

"Sebenarnya selama tiga tahun terakhir, mungkin pasar yang mulai tenang merupakan hal yang baik," kata Mark Hackett, seperti dikutip dari CNBC, pada Rabu (29/11). 

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun pada Selasa (28/11). Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun turun hampir 6 basis poin menjadi 4,33%.  Hackett menambahkan bahwa ia tetap "sangat optimis" terhadap keyakinan konsumen dan kesediaan mereka untuk melanjutkan konsumsi. 

Data ekonomi yang diumumkan kemarin menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen AS di bulan November, walaupun sebagian besar dari mereka masih memperkirakan kemungkinan adanya resesi. Indeks Conference Board naik menjadi 102 untuk bulan ini. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 99,1 pada bulan Oktober dan melebihi perkiraan Dow Jones sebesar 101.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...