IHSG Diprediksi Melemah, Saham ASII hingga BBRI Direkomendasikan
IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan melemah pada perdagangan Rabu (6/12). Saham Astra International atau ASII hingga Bank Rakyat Indonesia alias BBRI pun direkomendasikan.
Phintraco Sekuritas mengatakan sentimen utama pergerakan IHSG hari ini berasal dari penemuan laporan kasus bakteri penyebab pneumonia di Indonesia. Pemerintah juga tengah memverifikasi jumlah kasus.
Sentimen lainnya yaitu ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa yang akan menahan suku bunga acuan bulan ini.
"Ini membangun keyakinan bahwa Bank Indonesia juga akan mengambil langkah serupa," tulis Phintraco dalam riset, Rabu (6/12).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham Astra International (ASII), Global Mediacom (BMTR), Indofood Sukses Makmur (INDF), Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), Indosat (ISAT) dan Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi IHSG bergerak pada level support 7.000, 6.950, 6.893 dan resisten 7.174, 7.225, 7.356.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan sejumlah saham, di antaranya:
- Hold atau trading buy saham Adaro Energy (ADRO) dengan rentang harga 2.450-2.480
- Hold atau buy on weakness saham AKR Corporindo (AKRA) dengan rentang harga 1.320-1.360
- Hold atau trading buy saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan rentang harga 5.300-5.400
- Hold atau trading buy saham Semen Indonesia (SMGR) dengan rentang harga 6.150-6.200
- Buy on weakness saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) dengan rentang harga 860-910
