Protelindo dan Iforte, dua anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) kantongi fasilitas pinjaman senilai Rp 1,5 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Emiten menara di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap gencar melakukan ekspansi anorganik di semester kedua tahun 2023 dengan dana jumbo untuk menambah menara baru.
Emiten menara telekomunikasi Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatatkan laba bersih Rp 1,55 triliun, turun 7,8% dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
Kinerja pendapatan emiten telekomunikasi kompak menguat sepanjang paruh pertama tahun ini. Namun sayangnya hal itu tak berpengaruh terlalu jauh ke sisi laba bersihnya.
Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 1,2 triliun dari laba bersih tahun buku 2022.
Duo Hartono mempertahankan posisi teratas sebagai orang kaya di Indonesia versi Forbes, dengan total kekayaan bersih US$ 42,6 miliar per Desember 2021.
Entitas usaha Grup Djarum ini mengincar dana mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,7 triliun dari penjualan saham perusahaan menara telekomunikasi tersebut.
Tahun lalu, Sarana Menara juga telah menyelesaikan proses akuisisi kepemilikan atas saham pengendali PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) melalui pengalihan 94,03% saham SUPR kepada Protelindo.
Pada waktu yang sama, Protelindo membeli tanah dan bangunan di kawasan Tangerang, milik anak usahanya sendiri, PT Komet Infra Nusantara (KIN) senilai Rp 3 miliar.
Protelindo dan Inforte menandatangani perjanjian kredit pinjaman berjangka pada 21 Maret lalu. Jangka waktu pinjaman 60 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.