Efek Suku Bunga Tinggi, Sektor Properti Diramal Masih Lesu Awal 2024

Syahrizal Sidik
7 Desember 2023, 18:51
Efek Suku Bunga Tinggi, Sektor Properti Diramal Masih Lesu Awal 2024
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Pekerja membersihkan dinding salah satu gedung bertingkat di kawasan SCBD, Jakarta. Kinerja sektor properti pada awal 2024 diperkirakan masih akan melemah seiring masih tingginya suku bunga.

 “Fokus pada kedua hal ini, segala sesuatu yang dapat mendorong pertumbuhan alami, baik itu melalui cara organik atau menambah nilai pada portofolio, seharusnya menjadi penekanan,” kata Kelvin, saat ditemui Katadata.co.id di Singapura pada awal November lalu.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan perubahan ekspektasi itulah, pada tahun 2024, industri real estate global memiliki peluang untuk mulai membangun kembali sektor properti dengan landasan yang lebih kokoh. Berbagai faktor itu mulai dari pemulihan ekonomi pasca pandemi, hingga ketidakpastian pasar keuangan.

 “Tahun depan diperkirakan akan menjadi tahun yang sangat penting dalam kemampuan perusahaan real estate untuk pulih dan berkembang,” tulis Deloitte.

Bila merujuk pada kinerja saham-saham properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih tertekan. Indeks yang menaungi saham properti dan real estate yakni IDX Property sejak awal tahun ini masih melemah 1,12%. Beberapa emitennya juga menunjukkan pelemahan sejak awal tahun seperti berikut ini: 

  • PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) -9,21%
  • PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) -10,74%
  • PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) 18,33%
  • PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) anjlok -25,50%,
  • PT Metropolitan Kenjatana Tbk (MKPI) -32,44%
  • PT Pollux Property Indonesia Tbk (POLL) -33,04%

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer, dalam risetnya, dikutip Kamis (7/12) juga menilai, kondisi tingginya bunga masih akan mempengaruhi kinerja sektor properti di awal tahun depan.

Sebab, suku bunga yang tinggi menyebabkan masyarakat menjadi lebih berhati-hati untuk mengajukan kredit sektor properti. Katalis lainnya, pada tahun depan, Indonesia juga akan menghadapi tahun politik yang membuat perbankan lebih cenderung berhati-hati atau lebih memperketat dalam menyalurkan kreditnya.

Halaman:
Reporter: Syahrizal Sidik
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...