Neraca Dagang Surplus Belum Angkat IHSG Finis di Zona Hijau

Nur Hana Putri Nabila
15 Januari 2024, 16:34
Neraca Dagang Surplus Belum Angkat IHSG Finis di Zona Hijau
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 17,13 poin atau 0,24% ke level 7.224 pada penutupan perdagangan sore ini, Senin (15/1). Laju IHSG betah di zona merah hingga perdagangan usai meski ada katalis neraca perdagangan Indonesia kembali surplus.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 10,07 triliun dengan volume 17,73 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.288.864 kali. Sebanyak 256 saham menguat, 284 saham terkoreksi, dan 235 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini mencapai Rp 11.344 triliun. 

Dari 11 sektor industri yang ada, lima sektor jatuh. Dipimpin oleh sektor kesehatan yang melemah 0,76%. Adapun saham di sektor kesehatan yang berada di zona merah misalnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang turun 0,31% ke level Rp 1.590 per lembar saham. 

Sementara itu, bursa saham di Asia didominasi terapresiasi. Indeks Shanghai Composite tumbuh 0,16%, Nikkei melesat 0.91%, Straits Times juga menguat hingga 0,16%. Sementara Hang Seng turun 0,17%, 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023 surplus 3,31 miliar dolar AS atau surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa Pudji Ismartini dalam Berita Resmi Statistik di Jakarta, Senin (15/1).  

Pudji mengatakan surplus ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah jika dibandingkan bulan yang sama pada 2022, yakni sebesar 3,92 miliar dolar AS. Surplus Desember 2023 lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas yaitu sebesar 5,20 miliar dolar AS, dengan komoditas utamanya yakni bahan bakar mineral, lemak minyak hewani/nabati serta besi dan baja. 

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia Desember 2023 mencapai 22,41 miliar dolar AS atau naik 1,89% dibanding ekspor November 2023. Dibanding Desember 2022 nilai ekspor turun sebesar 5,76%. Dari sisi impor, pada Desember 2023 tercatat 19,11 miliar dolar AS, turun 2,45% dibandingkan November 2023 dan turun 3,81% dibandingkan Desember 2022.

Berikut saham top top gainers hari ini:

  • PT Temas Tbk (TMAS)
  • PT United Tractors Tbk (UNTR)
  • PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
  • PT XL Axiata Tbk (EXCL)
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

Saham top losers:

  • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
  • PT Petrosea Tbk (PTRO)
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...