Minat IPO Diprediksi Tertahan Suku Bunga dan Pemilu

Lona Olavia
24 Januari 2024, 15:58
Minat IPO Diprediksi Tertahan Suku Bunga dan Pemilu
Dokumentasi Perseroan
CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tae Yong Shim dalam Media Day: January 2024, di Jakarta, Rabu (24/1)

Berbagai perusahaan dinilai akan marak menggelar IPO setelah Pemilu selesai digelar. Tercatat hingga periode tersebut ada 25 perusahaan yang mengantri untuk IPO pada awal tahun ini dengan mayoritas sektor consumer cyclicals. Sektor lain seperti teknologi, energi, hingga transportasi juga akan mulai meramaikan IPO.

Sementara Mirae Asset Sekuritas saat ini sudah memiliki 300.000 nasabah. Shim mengharapkan akan ada penambahan 3.000 nasabah baru per bulannya di sepanjang tahun ini. Sehingga pada akhir tahun ini bisa tercapai 336.000 jumlah nasabah. Target tersebut seiring dengan terobosan – terobosan baru yang akan digenjot perusahaan, termasuk oleh inovasi yang akan dilakukan perusahaan tahun ini seperti rencana peluncuran platform transaksi saham baru.

Mirae Asset akan meluncurkan platform online trading saham pertama yang didukung oleh teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

“Kami juga akan meningkatkan layanan untuk nasabah sehingga mampu mengedepankan sifat pengelolaan aset nasabah,” ujar Shim

Lebih lanjut meskipun kondisi tahun lalu kurang kondusif, Shim mengatakan Mirae Asset berhasil menutup tahun 2023 dengan mempertahankan posisi sebagai salah satu perusahaan efek terbesar. Terutama dilihat dari sisi volume dan frekuensi transaksi saham.

Pangsa pasar Mirae Asset dari sisi frekuensi dan volume transaksi saham masing - masing mencapai 12% dan 9%. Porsi itu berhasil digapai meskipun terjadi penurunan dari sisi nilai transaksi akibat kurang bergairahnya aktivitas investasi dan transaksi investor ritel di pasar saham.

Tahun lalu, Bursa Efek Indonesia mencatat porsi nilai transaksi investor ritel turun menjadi 38,1% dari tahun sebelumnya 44,7%, seiring dengan turunnya porsi kepemilikan saham ritel menjadi 16,8% pada 2023 dari 19,2% pada 2022.

Selain itu, Mirae Asset juga mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan efek dengan permodalan terkuat di Indonesia, yaitu dengan nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) di kisaran Rp 1,4 triliun.

Mirae Asset Sekuritas sebagai informasi tergabung ke dalam salah satu kelompok usaha jasa keuangan non bank global. Yaitu Mirae Asset Financial Group yang memiliki dana kelolaan sekitar US$ 550 miliar atau setara Rp 8.000 triliun pada akhir tahun lalu.

Perusahaan merupakan salah satu perusahaan efek terbesar dan terbaik di Indonesia dan menjadi anggota bursa teraktif di pasar saham. Sebab volume dan frekuensi perdagangan saham serta efek ekuitas nasabah perusahaan merupakan salah satu yang terbesar pada periode 2021, 2022, dan 2023.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...