Miliki Bitcoin Senilai US$11 Miliar, Saham MicroStrategy Naik 27%

Hari Widowati
28 Februari 2024, 15:53
Ilustrasi bitcoin
Katadata
Harga saham MicroStrategy naik 27% dalam dua hari setelah perusahaan mengumumkan kepemilikan Bitcoin setara US$ 11 miliar.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Strategi MicroStrategy untuk terus membeli dan menambah (hold on for dear life/HODL) aset Bitcoin berbuah manis. Perusahaan teknologi  tersebut kini memiliki 193.000 Bitcoin dengan nilai US$11 miliar atau sekitar Rp 170,5 triliun.

Senin lalu, MicroStrategy melaporkan mereka memperoleh 3.000 Bitcoin dengan total nilai US$155 juta (Rp 2,4 triliun) pada periode 15-25 Februari.

Michael Saylor, Chairman dan mantan CEO MicroStrategy, menggembar-gemborkan pembelian Bitcoin itu dalam sebuah postingan di X sebagaimana dikutip CNBC. Ia menyebut bahwa harga pembelian rata-rata MicroStrategy dari waktu ke waktu adalah US$31.544 (Rp 488,93 juta) untuk setiap Bitcoin. Hal itu menunjukkan bahwa MicroStrategy untung besar karena Bitcoin telah mencetak rekor baru menembus US$57.000 (Rp 883,5 juta), pada Selasa (27/2).

Kabar tersebut membuat harga saham MicroStrategy melonjak 16% pada hari Senin (26/2) dan 10% pada hari Selasa (27/2) dan ditutup di level US$871,80 (Rp 13,5 juta).

MicroStategy yang didirikan pada 1989 memiliki bisnis di bidang perangkat lunak perusahaan dan layanan berbasis cloud. Namun, nilai sahamnya hampir seluruhnya terkait dengan kepemilikan Bitcoin, sehingga secara efektif menjadikan perusahaan tersebut sebagai proksi bagi mata uang kripto terbesar di dunia.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Bitcoin telah menguat lebih dari 10% dalam dua sesi setelah investor kripto dan perusahaan perangkat lunak MicroStrategy mengumumkan bahwa mereka baru saja membeli sekitar 3.000 Bitcoin dengan nilai US$155 juta (Rp 2,4 triliun).

Mata uang kripto asli dan terbesar berdasarkan nilai pasar ini juga telah didukung oleh persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang memiliki bitcoin di Amerika Serikat. Pada Senin (26/2) lalu, volume perdagangan di beberapa reksa dana melonjak dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan kripto juga menguat, berbeda dengan pasar yang lebih luas.

Bitcoin naik hingga US$57.036 (Rp 884,06 juta) pada perdagangan pagi hari di Asia, ini merupakan level tertinggi sejak akhir 2021. Ether juga naik hingga US$3.275 (Rp 50,76 juta), tertinggi sejak April 2022.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...