IHSG Masuk Fase Konsolidasi, Analis Rekomendasikan ADMR hingga TLKM
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan akan konsolidasi pada perdagangan Jumat (8/3). Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi Cina dan Jepang, hingga penurunan cadangan devisi Indonesia.
Phintraco Sekuritas menyampaikan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG. Dari regional, pasar sedang menantikan rilis data Jepang yang menunjukan optimistis terhadap perekonomian.
Perhatian pasar juga tertuju pada rilis data inflasi Cina pada JUmat (8/3). Inflasi Cina diperkirakan akan meningkat menjadi 0,40% pada Februari 2024, dari sebelumnya -0,80% pada Januari 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat konsumsi di Tiongkok mulai meningkat.
Dari domestik, terdapat penurunan pada cadangan devisa Indonesia pada Februari 2024 menjadi US$ 144 miliar, menurun dari level sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 145 miliar pada Januari 2024. Penurunan ini secara disebabkan oleh proses pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah.
"Meskipun terjadi penurunan, namun cadangan devisa masih menunjukkan kekuatan yang signifikan," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Jumat (8/3)
Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham seperti PT Timah Tbk (TINS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Sementara itu, MNC Sekuritas mengatakan IHSG berpeluang menguji resistance berikutnya di 7.403. Apabila menembus titik tersebut, IHSG akan menguji 7.420 hingga 7.500.
MNC Sekuritas merekomendasikan speculative buy pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan harga terdekat di level 1.785. Lalu buy on weakness pada saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan harga terdekat di 1.760.
Rekomendasi selanjutnya yaitu buy on weakness pada saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) di harga terdekatnya 11.150. Serta buy on weakness pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan harga terdekat 3.900.
Sebelumnnya, IHSG naik 44,16 poin atau 0,60% ke level 7.373,96 pada penutupan perdagangan Kamis (7/3/2024). Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat, dipimpin sektor barang baku 2,19%, disusul sektor energi 0,92% dan sektor infrastruktur 0,78%.