BI Diramal Kerek Bunga Redam Pelemahan Rupiah, Saham Ini jadi Pilihan
Indo Premier Sekuritas atau IPOT mengatakan sentimen pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengenai pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang diprediksi akan naik untuk meredam penguatan dolar Amerika Serikat.
Pada perdagangan sepekan lalu, IHSG mengalami penurunan 2,74% dengan ditutup berada pada posisi 7.087,317 dari 7.286,882 pada penutupan pekan sebelumnya.
Angga memperkirakan, dalam pertemuan bulan ini, Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin guna menstabilkan mata uang Rupiah yang tembus melampaui 16.200 di tengah ketegangan geopolitik Timur Tengah dan kuatnya ekonomi AS.
"Diprediksi akan ada dua kali kenaikan di kuartal kedua tahun ini untuk meredam penguatan dolar AS. Jadi, hindari saham-saham yang terbebani suku bunga seperti sektor telekomunikasi," kata Angga dalam keterangannya, Senin (22/4).
Selain sentimen suku bunga BI, IPOT mencermati sentimen IHSG turut dipengaruhi oleh inflasi pengeluaran pribadi atau Personal Consumption Expenditures (PCE) Amerika Serikat yang dirilis pada Jumat (26/4) waktu setempat.
PCE merupakan indikator yang digunakan oleh Federal Reserve untuk mengukur tingkat inflasi konsumen. Inflasi PCE AS yaitu salah satu indikator penting yang digunakan untuk memantau stabilitas harga dan kebijakan moneter di AS. PCE AS diprediksi meningkat menjadi 2,6% secara tahunan dibanding bulan lalu 2,5%. Hal ini semakin memudarkan probabilitas pemotongan suku bunga jangka pendek.
IPOT merekomendasikan tiga saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 26 April 2024, yakni buy PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Lalu buy on pullback pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Serta buy on pullback PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).