BREN Ungkap Faktor Penyebab Saham Meroket 150% hingga Disuspensi Bursa
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menyampaikan penjelasan terkait suspensi dan pergerakan harga sahamnya yang meroket secara signifikan kepada otoritas bursa.
Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly, mengatakan sektor usaha di bidang energi baru terbarukan merupakan sektor yang tengah mendapat perhatian luas secara global dan sangat diminati. Kemudian, dia menyebut saat ini tidak banyak saham di sektor usaha energi terbarukan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dapat memberikan pilihan kepada investor yang ingin berinvestasi di sektor energi terbarukan.
Tak hanya itu, Merly mengungkapkan, investor memiliki keinginan untuk menjadi pemegang saham BREN yang dimiliki Prajogo Pangestu, orang terkaya nomor satu di Indonesia itu dalam jangka panjang. Termasuk adanya kewajiban kepada institusi atau industri tertentu untuk memiliki portofolio investasi di sektor renewables energy.
Sejalan dengan itu, meningkatnya harga dan volume transaksi yang terjadi dalam dua bulan terakhir ditengarai akibat masuknya saham BREN ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada 19 April 2024. Hal itu terdapat inflow dari ETF sebesar US$ 75 juta hingga US$ 150 juta saham.
“Kepemilikan ETF mengalami peningkatan sampai dengan US$ 187 juta saham pada 20 Mei 2024,” tulis Merly dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (28/5).
Masuknya perseroan ke dalam indeks-indeks tersebut, kata dia, mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelaku pasar terhadap langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan oleh BREN. “Seperti penambahan pembangkit tenaga angin yang menambah diversifikasi portofolio dari panas bumi,” ucapnya.
Sebelumnya, BEI menghentikan sementara atau suspend perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada perdagangan hari ini, Senin (27/5). Saham perusahaan energi terbarukan milik orang terkaya nomor satu di Indonesia, Prajogo Pangestu, itu telah melesat 131,96% dalam tiga bulan terakhir.
Sepekan terakhir, harga saham BREN terpantau naik 8,43%. Bahkan, dalam enam bulan terakhir saham Grup Barito itu sudah melambung 150%. Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (22/5) lalu, saham BREN tercatat menguat 0,90% ke level Rp 11.250 per lembar saham. Bursa menyatakan penghentian sementara perdagangan saham BREN dilakukan karena kenaikan harga saham yang signigikan.
“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk," kata manajemen BEI dalam pengumumannya, Senin (27/5).