OJK Jawab Keresahan Investor Soal FCA: Perlu Sosialiasi Kembali

Ringkasan
- OJK meresmikan kebijakan Full Call Auction (FCA) di BEI namun mendapat respons negatif, berniat untuk menyosialisasikan ulang kebijakan tersebut kepada pelaku pasar menyusul kekhawatiran investor yang berencana berhenti bertransaksi.
- Kepala Eksekutif OJK menjelaskan papan pemantauan khusus dibuat untuk melindungi investor dengan mencatat bahwa saham dengan nilai rendah dan minim likuiditas merupakan fokus utama kebijakan ini, serta mencontohkan penerapan FCA di negara lain seperti India dan Taiwan.
- BEI berencana meninjau ulang kebijakan FCA setelah menerima masukan dari pelaku pasar dan pemangku kepentingan, dengan Direktur Pengembangan BEI menyatakan evaluasi internal atas semua peraturan dan kebijakan, termasuk papan pemantauan khusus, sedang dilakukan dan hasilnya akan segera diumumkan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons soal kebijakan full call auction (FCA) di papan pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mendapat respons negatif dari investor pasar modal.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyatakan jika sembilan bulan untuk menyosialisasikan kebijakan FCA dirasa masih kurang, dirinya ingin agar FCA kembali disosialisasikan kepada pelaku pasar. Apalagi, ada kabar yang meluas jika investor mau berhenti dalam melakukan transaksi.
Selain itu, menurutnya, papan pemantauan khusus dibuat agar para investor dapat terlindungi. "Dikatakan jika hampir keseluruhan turun. Betul, tapi perlu dilihat bahwa selama ini saham itu tidak ada likuiditas dan bertengger di Rp 50 dan tidak bentuk harga yang baru," kata Inarno dalam konferensi pers RDKB, Senin (10/6).
Inarno juga menyampaikan jika ada di negara lain yang pakai FCA salah satunya India. "Di India itu periodic bahkan mereka lakukannya satu kali seminggu. Taiwan mereka juga FCA, Istanbul," katanya.
Selanjutnya, sambung Inarno, BEI juga menerapkan kebijakan pre opening dan pre closing dan juga dilakukan soal attention securities. Namun Inarno menyebut jika pihaknua akan terus melakukan peninjauan dan kami terbuka masukan dari pelaku pasar dan kami perhatikan hal tersebut.
BEI sebelumnya menyebut, peninjauan kembali atas kebijakan FCA akan selesai secepatnya. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan evaluasi internal akan dilakukan terhadap semua peraturan dan kebijakan, termasuk terkait papan pemantauan khusus. Nantinya, hasil evaluasi tersebut akan segera disampaikan.
“Kita harapkan segera,” kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta Sabtu (8/6). Jeffrey juga menambahkan bahwa Bursa selalu memperhatikan masukan yang diterima dalam bentuk apapun, baik melalui penyampaian langsung, media sosial, atau lainnya.
Mengenai review FCA, Jeffrey menyebut semua masukan yang diterima dari pelaku pasar dan pemangku kepentingan akan didengar dan diperhatikan oleh Bursa Efek.