Saham Teknologi dan Bank Mulai Bangkit, Bursa Wall Street Ditutup Menguat

Nur Hana Putri Nabila
12 September 2024, 06:13
Bursa efek New York atau Wall Street
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI Summarize

Indeks bursa saham Amerika Serikat Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (11/9). Saham-saham teknologi memimpin pemulihan atau rebound dari jurang posisi terendah pada sesi sebelumnya.

S&P 500 naik 1,07% menjadi 5.554,13. Ini pertama kalinya sejak Oktober 2022 indeks pasar luas turun lebih dari 1% secara intraday dan kemudian berbalik naik lebih dari 1% pada penutupan.

Kemudian Dow Jones, yang terdiri dari 30 saham, teapresiasi 0,31% menjadi 40.861,71, setelah sempat turun. Sementara itu, Nasdaq Composite melonjak 2,17% ke level 17.395,53.

Para investor membeli saham-saham perusahaan teknologi dan semikonduktor berkapitalisasi besar, sehingga mendorong Nasdaq. Saham Nvidia melonjak 8%, AMD hampir 5%, dan VanEck Semiconductor ETF (SMH) 5%.

Saham-saham perbankan seperti JPMorgan Chase dan Goldman Sachs juga pulih dari posisi terendah dan menutup sesi dengan sedikit keuntungan. Saham-saham ini awalnya anjlok setelah indeks harga konsumen inti, di luar kategori makanan dan energi, naik sedikit lebih tinggi dari perkiraan.

Berdasarkan pengukuran FedWatch dari CME Group, para trader memperkirakan peluang 85% bahwa bank sentral akan menyetujui penurunan suku bunga acuan 25 basis poin atau 0,25% pada pertemuan 17 - 18 September, meski indeks harga konsumen (IHK) Agustus secara keseluruhan mencapai level tahunan terendah sejak Februari 2021.

Kepala Strategi di Interactive Brokers Steve Sosnick mengatakan, pasar tidak menginginkan IHK inti lebih tinggi dari perkiraan. Oleh karena itu, pasar menilai bahwa peluang bank sentral Amerika memangkas suku bunga acuan 50 basis poin alias 0,5% semakin kecil atau bahkan hilang. 

“Secara keseluruhan, angka CPI tidak terlalu buruk,” kata Sosnick dikutip CNBC Internasional, Kamis (12/9).

Data terbaru itu muncul saat investor menghadapi tantangan musiman. Selama 10 tahun terakhir, September menjadi bulan terburuk bagi S&P 500, dengan rata-rata penurunan lebih dari 1%. Indeks pasar luas ini melorot pada September selama empat tahun berturut-turut.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...