Indeks Wall Street Pecahkan Rekor, Dow & S&P Melesat Pascapemilu AS
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) tembus rekor tertinggi pada Jumat (8/11) setelah Dow Jones dan S&P 500 membukukan performa mingguan terbaik dalam setahun. Pencapaian tersebut juga menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 259,65 poin atau 0,59%, dan berakhir di 43.988,99, setelah sempat melewati angka 44.000 untuk pertama kalinya. S&P 500 juga menguat 0,38% dan ditutup di 5.995,54 dan sempat berada di atas 6.000.
Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi naik tpis 0,09% menjadi 19.286,78, namun tetap mencetak rekor tertinggi intraday. Secara keseluruhan, minggu awal November ini sangat menguntungkan bagi saham, terutama karena lonjakan Wall Street pada Rabu setelah kemenangan Trump.
S&P 500 naik 4,66% selama seminggu, Dow meningkat 4,61% hingga mencetak minggu terbaik sejak November 2023. Nasdaq bahkan melampaui keduanya dengan kenaikan 5,74%, dan saham berkapitalisasi kecil di Russell 2000 melesat 8,57%.
Dalam sebuah catatan, pakar strategi dari Barclays, Venu Krishna, mengatakan bahwa pasar saham menyambut baik kebijakan pro-pertumbuhan domestik Trump. Khususnya untuk saham-saham kecil dan harapan pemangkasan regulasi dibandingkan era Biden.
Namun, ia juga mempertanyakan apakah tren kenaikan ini dapat bertahan lama karena saham yang unggul cenderung terus naik. “Setelah pemilu lonjakan besar ini membawa beberapa indeks mendekati atau bahkan memasuki level jenuh beli secara teknikal seperti kasus Russell 2000,” kata Krishna dikutip CNBC, Senin (11/11).
Seiring dengan hal itu, investor umumnya menilai pemerintahan Partai Republik lebih menguntungkan karena ekspektasi adanya deregulasi. Kemudian juga diikuti lebih banyak merger dan akuisisi, serta pemotongan pajak. Namun, mereka juga mengkhawatirkan potensi kenaikan inflasi akibat besarnya defisit federal dan potensi kenaikan tarif.
Saham-saham yang terafiliasi dengan Trump menunjukkan performa positif pada Jumat. Tesla, milik Elon Musk, melesat 8,2% dan mencatatkan sesi positif keempat berturut-turut. Tak hanya itu kapitalisasi pasarnya melampaui US$ 1 triliun.
Saham Axon Enterprises, perusahaan teknologi penegakan hukum, melonjak lebih dari 28% setelah menaikkan target pendapatan tahunan. Saham Trump Media naik 15% setelah presiden terpilih mengumumkan bahwa ia tidak berencana menjual sahamnya di perusahaan media sosial tersebut.
Saham-saham juga mendapat dukungan dari Federal Reserve minggu ini, setelah bank sentral menurunkan suku bunga sebesar 0,25% pada hari Kamis. Ketua Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa dia “optimis” terhadap kondisi ekonomi. Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers pasca-pemangkasan suku bunga.
Meskipun ada kekhawatiran di Wall Street terkait tingginya valuasi saham, kenaikan minggu ini telah meyakinkan investor bahwa pasar masih memiliki ruang untuk naik di bulan-bulan akhir tahun ini. “Ketika semuanya tampak berjalan dengan baik, ada perasaan seperti, 'apa yang akan terjadi kedepannya?'" ujar wakil kepala investasi di Truist Wealth, Keith Lerner.
Lerner menyebutkan bahwa kemungkinan bakal muncul kejutan yang tak terduga. Menurutnya, sentimen investor mungkin sedikit melemah dan akan ada sedikit volatilitas setelah Wall Street bergairah.