Indeks Saham Wall Street Rontok Usai Saham Teknologi Dijual Besar-besaran
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) berguguran pada perdagangan saham hari Rabu (27/11). Investor mulai mengurangi risiko dan terjadi aksi ambil untung setelah saham utama melesat sepanjang November.
S&P 500 turun 0,38% ke 5.998,74, mengakhiri tren kenaikan tujuh hari berturut-turut. Nasdaq Composite melemah 0,6% ke 19.060,48 dan Dow Jones tergelincir 138,25 poin atau 0,31% ke 44.722,06, meskipun sempat naik lebih dari 140 poin di sesi tertinggi.
Analis memperkirakan penurunan didorong oleh aksi ambil untung pada saham teknologi besar yang telah naik signifikan tahun ini. Contohnya, Nvidia yang sudah terbang lebih dari 173% sepanjang 2024, kini tercatat turun lebih dari 1%.
Saham Meta juga turun 0,8%, meski mencatat kenaikan sekitar 60% tahun ini. Tak hanya itu, saham Dell dan HP masing-masing anjlok lebih dari 12% dan 11% setelah perusahaan tersebut memberikan proyeksi pendapatan yang mengecewakan.
Penurunan terjadi setelah data terbaru indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) dirilis pada Rabu pagi. Indeks yang menjadi acuan inflasi bagi Federal Reserve ini naik 0,2% pada Oktober dan 2,3% secara tahunan (year-on-year), sesuai dengan perkiraan ekonom. Apabila makanan dan energi dikeluarkan, inflasi inti meningkat 0,3% dibanding bulan sebelumnya dan 2,8% dibandingkan tahun lalu, juga sesuai prediksi.
Ahli strategi makroekonomi Lazard Asset Management, David Alcaly, menyebutkan data terbaru seharusnya tidak mengubah pandangan terkait jalur penurunan inflasi, meskipun prosesnya mungkin tidak mulus. Namun, sejumlah pihak, termasuk kemungkinan beberapa anggota The Fed, tampaknya mencari alasan untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap prospek kebijakan.
“Hal ini terutama dipengaruhi oleh potensi perubahan seperti penerapan tarif baru,” kata Alcaly dikutip CNBC, Kamis (28/11).
Seiring dengan hal itu, minggu ini adalah minggu perdagangan singkat di AS karena pasar tutup pada Kamis (28/11) untuk libur Thanksgiving dan hanya buka setengah hari pada Jumat. Volume perdagangan di Bursa Efek New York tercatat sekitar 20% lebih rendah dari hari biasanya.
Meski demikian, minggu ini tetap penting karena Dow dan S&P 500 mencapai level tertinggi sepanjang masa. Dow diperkirakan akan naik sekitar 1% minggu ini, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,5% dan 0,3%.
November juga menjadi bulan yang bergairah bagi Wall Street, didorong oleh reli pasca pemilu setelah kemenangan Presiden terpilih Donald Trump. Dow mencatat kenaikan lebih dari 7% bulan ini, menuju kenaikan bulanan terbesar dalam sejarahnya.