Wall Street Bergerak Bervariasi, Investor Waspadai Kebijakan Impor Trump

Ringkasan
- IHSG diprediksi naik didorong oleh indikator pemulihan di sektor jasa Cina dan data ISM Services PMI AS yang ekspansif.
- Rekomendasi saham Phintraco Securitas: JSMR, ASSA, SMRA, INTP, SMGR, PNLF.
- Level support dan resistance IHSG: support 6.959, 6.903, 6.853; resistance 7.174, 7.308, 7.391.

Indeks bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) bergerak bervariasi pada perdagangan Rabu (26/2) di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang memicu kekhawatiran investor.
Indeks S&P 500 naik tipis 0,01% ke level 5.956,06, menghentikan tren penurunan empat hari berturut-turut. Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, naik 0,26% dan ditutup di 19.075,26.
Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average melemah 188,04 poin atau 0,43% menjadi 43.433,12, setelah sempat menguat hingga 245,34 poin atau sekitar 0,6%.
Saham Nvidia menguat lebih dari 3% menjelang laporan keuangan kuartalannya. Namun, saham Maplebear, induk Instacart, anjlok 12,3% dalam penurunan harian.
Kekhawatiran Terhadap Kebijakan Perdagangan Trump
Pasar berbalik melemah dari level tertinggi harian akibat kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan Trump. Dalam rapat kabinet pertamanya, Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko serta tambahan bea masuk 25% untuk produk dari Uni Eropa.
Kepala Strategi Investasi di Charles Schwab Liz Ann Sonders menilai ketidakpastian kebijakan Trump telah memengaruhi berbagai indikator ekonomi.
"Itulah sebabnya niat membeli barang berkapasitas besar, belanja modal, dan rencana pengeluaran turun signifikan," ujar Sonders, dikutip CNBC, Kamis (27/2).
Investor menantikan laporan pendapatan kuartal keempat Nvidia, yang dinilai krusial mengingat munculnya DeepSeek yang memicu pertanyaan mengenai keberlanjutan tren perdagangan kecerdasan buatan (AI).
Saham chip dan berbasis momentum lainnya mulai menunjukkan pelemahan, dengan Nvidia mencatatkan penurunan 2% pada 2025. Nvidia adalah saham unggulan sekaligus favorit pasar yang berpengaruh besar terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan.
"Kinerjanya memberikan gambaran penting bagi arah pasar yang lebih luas. Peran sektor teknologi tidak bisa diremehkan,” kata Kepala Investasi SWBC, Chris Brigati.
S&P 500 dan Nasdaq sebelumnya mengalami penurunan empat hari berturut-turut, sementara Dow sempat menguat 0,4%. Pada hari Selasa, angka kepercayaan konsumen yang lebih rendah dari perkiraan versi Conference Board yang membebani pergerakan saham.
Beberapa data ekonomi terbaru, termasuk penjualan ritel yang mengecewakan dan lemahnya sentimen konsumen, semakin meningkatkan kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi. Secara mingguan, S&P 500 turun hampir 1%, Nasdaq melemah 2,3%, sementara Dow masih mendekati level stabil.