Kinerja Sritex yang Divonis Pailit, Ekspor Jeblok Rugi Rp 1,06 T

Nur Hana Putri Nabila
23 Desember 2024, 14:09
Buruh mengendarai sepeda keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, h
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Buruh mengendarai sepeda keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, hal tersebut tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kinerja keuangan raksasa tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex hingga September 2024 kian terpuruk. Sritex membukukan rugi bersih sebesar US$ 66,04 juta atau senilai Rp 1,06 triliun hingga kuartal III-2024 (kurs: 16.130 per dolar AS). 

Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan bersih Sritex tercatat US$ 200,92 juta hingga kuartal ketiga 2024. Pecapaian tersebut turun 19% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 248,50 juta pada tahun lalu.  

Penjualan dari ekspor hanya mencapai US$ 81,54 juta hingga September 2024. Angka tersebut susut dari periode yang sama sebelumnya US$ 116,87 juta. Secara rinci, penjualan ekspor dari segmen benang berkontribusi US$ 53,09 juta, pakaian jadi US$ 25,28 juta, dan kain jadi sebesar US$ 3,17 juta.

Namun ekspor segmen kain mentah tak berkontribusi sama sekali pada pendapatan hingga September 2024 ini, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya masih membukukan US$ 830 ribu pada 2023 lalu. 

Adapun penjualan dari sisi lokal hanya US$ 119,38 juta, turun dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 131,62 juta hingga kuartal ketiga 2024. Secra rinci, kain jadi berkontirbusi US$ 51,60 juta, benang US$ 49,05 juta, pakaian jadi US$ 12,34 juta, dan kain mentah sebesar US$ 6,37 juta hingga September 2024.

Kemudian pendapatan dari pihak ketiga juga turun dari US$ 221,45 juta menjadi US$ 179,32 juta hingga kuartal ketiga 2024. Kemudian pendapatan dari pihak berelasi sebesar US$ 21,60 juta, turun dari periode yang sama sebelumnya tahun lalu sebesar US$ 27,05 juta. 

Seiring dengan turunnya penjualan, beban pokok penjualan Sritex sebesar US$ 223,51 juta hingga kuartal ketiga 2024. Secara rinci, beban pokok penjualan terbesar disokong oleh bahan baku yang digunakan Sritex sebesar US$ 131,22 juta. Kemudian tenaga kerja sebesar US$ 22,15 juta dan total biaya produksi tidak langsung sebesar US$ 65,32 juta.

Apabila meihat dari sisi neraca, total aset perusahaan US$ 594,01 juta hingga September 2024. Kemudian total liabilitas US$ 1,61 miliar, dengan liabilitas jangka pendek sebesar US$ 133,84 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$ 1,48 miliar. 

Tak hanya itu, Sritex mencatatkan defisiensi modal sebesar US$ 1,02 triliun. Angka tersebut naik dari defisiensi modal periode tahun lalu sebesar US$ 954,82 miliar. 

 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...