Saham Teknologi AS Mulai Pulih Usai DeepSeek AI Guncang Bursa Global

Ferrika Lukmana Sari
29 Januari 2025, 06:33
deepseek
Istimewa
deepseek

Ringkasan

  • Saham teknologi AS kembali stabil setelah kemunculan aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal Cina, DeepSeek, memicu penurunan sebelumnya.
  • DeepSeek mengklaim dapat mengembangkan model AI dengan biaya lebih rendah, membuat saham perusahaan teknologi AS anjlok hingga 17%, namun kemudian pulih pada perdagangan berikutnya.
  • Risiko gelembung di sektor AI AS tetap ada, meskipun pasar saham AS telah menunjukkan pemulihan awal setelah guncangan yang disebabkan oleh DeepSeek.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham - saham teknologi di Amerika Serikat (AS) kembali stabil pada perdagangan Selasa (28/1), setelah sebelumnya mengalami penurunan signifikan pada Senin (27/1). 

Penurunan tersebut dipicu oleh kemunculan aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal Cina, DeepSeek, yang mengklaim dapat mengembangkan model AI dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan para pesaingnya.

Salah satu perusahaan chip terbesar dunia, Nvidia, mencatat kenaikan harga saham sebesar lebih dari 6% pada perdagangan Selasa siang setelah sebelumnya anjlok 17% pada Senin.

Dikutip dari BBC, Rabu (29/1), penurunan tersebut menghapus sekitar US$ 600 miliar dari nilai pasarnya. Para analis menilai bahwa aksi jual besar-besaran di sektor AI AS kemungkinan merupakan reaksi berlebihan.

Kemunculan DeepSeek Mengguncang Pasar AI

DeepSeek menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS hanya dalam waktu seminggu sejak peluncurannya. Klaim perusahaan bahwa model AI dibuat dengan biaya jauh lebih rendah menimbulkan pertanyaan tentang dominasi teknologi AS dan skala investasi yang selama ini direncanakan oleh perusahaan-perusahaan AS di sektor AI.

Kepala Analisis Pasar di RBC Brewin Dolphin Janet Mui mengatakan bahwa reaksi awal investor terhadap sebuah inovasi yang dianggap revolusioner sering kali melakukan aksi jual karena ketidakpastian.

Namun, ia memperkirakan bahwa penurunan biaya pengembangan model AI dapat membawa manfaat besar bagi perusahaan-perusahaan seperti Apple dan raksasa teknologi lain yang selama ini menghadapi tekanan atas tingginya belanja mereka di sektor AI.

"Kemampuan untuk menciptakan AI dengan biaya lebih rendah dapat menjadi peluang besar, terutama bagi perusahaan yang selama ini menghabiskan anggaran besar untuk teknologi tersebut," ujar Mui.

Presiden AS Donald Trump menanggapi perkembangan ini dengan menyebutnya sebagai sinyal peringatan bagi industri teknologi AS, tetapi juga menilai bahwa situasi ini dapat memberikan dampak positif.

“Jika Anda bisa melakukannya dengan lebih murah, dengan hasil yang sama, itu adalah hal yang baik untuk kita,” kata Trump kepada wartawan di atas pesawat Air Force One. Ia juga menegaskan keyakinannya bahwa AS akan tetap menjadi pemain dominan di bidang AI.

Reaksi Pasar Terhadap Kemunculan DeepSeek

Optimisme terhadap investasi AI telah menjadi salah satu pendorong utama lonjakan pasar saham AS dalam dua tahun terakhir, meskipun beberapa analis telah memperingatkan risiko gelembung.

Risiko gelembung terjadi saat saham sektor AI naik berlebihan karena optimisme berlebih. Jika ekspektasi tak terpenuhi akibat teknologi murah seperti DeepSeek, maka harga saham bisa jatuh tajam.

Pasar saham AS pada perdagangan Selasa menunjukkan pemulihan setelah guncangan awal. Indeks Dow Jones tercatat stagnan, S&P 500 naik sekitar 0,8%, dan Nasdaq yang didominasi saham teknologi menguat 1,7%.

Sementara indeks FTSE 100 di Inggris juga stabil dan ditutup naik 0,35% pada perdagangan Selasa. Di Asia, saham perusahaan terkait AI di Jepang, seperti Advantest, Softbank, dan Tokyo Electron, mencatat penurunan tajam, mendorong indeks Nikkei 225 turun 1,4%.

Beberapa pasar di Asia, termasuk Cina, tutup untuk libur tahun baru Imlek. Bursa di Cina daratan bakal dibuka kembali pada 5 Februari 2025.

Kemunculan DeepSeek juga mencerminkan upaya inovatif para pengembang AI di Cina untuk terus maju meskipun adanya pembatasan ekspor teknologi chip canggih dari AS.

Para pengembang ini berbagi sumber daya dan bereksperimen dengan pendekatan baru, yang memungkinkan mereka menciptakan model AI yang membutuhkan daya komputasi lebih rendah dan biaya lebih hemat.

Perkembangan ini dipandang sebagai ancaman potensial bagi dominasi teknologi AI AS, tetapi juga membuka peluang untuk efisiensi yang lebih besar di masa depan.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...