IHSG Diprediksi Melemah, Analis Rekomendasi Saham TPIA, UNTR hingga TINS

Patricia Yashinta Desy Abigail
20 Februari 2025, 07:16
IHSG
Katadata/Fauza Syahputra
Layar digital yang menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,18% ke level 7.163 pada perdagangan di awal tahun 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami pelemahan dalam perdagangan Kamis (20/2). Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguji area support di kisaran 6.750–6.725 pada hari ini.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung pada Rabu (19/2). Keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga inflasi agar tetap terkendali pada 2025 dan 2026.

"BI juga terus mencermati prospek inflasi serta pertumbuhan ekonomi guna mempertimbangkan ruang penurunan suku bunga, dengan tetap memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (20/2).

Selain itu, BI dijadwalkan merilis data M2 Money Supply atau jumlah uang beredar pada hari ini. Tercatat jumlah uang beredar mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 4,4% secara tahunan (yoy) pada Januari 2025, dibandingkan 6,5% yoy pada Desember 2024.

Dengan kondisi ini, para pelaku pasar disarankan untuk mencermati sentimen makroekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Rekomendasi Saham dari Phintraco Sekuritas

Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi menarik bagi investor, di antaranya:

  1. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
  2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
  3. PT United Tractors Tbk (UNTR)
  4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
  5. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

MNC Sekuritas: IHSG Berisiko Terkoreksi

MNC Sekuritas juga memprediksi IHSG berisiko terkoreksi dalam jangka pendek. Menurut analisis MNC Sekuritas, IHSG berpotensi menguji rentang 6.723-6.759 dengan support di level 6.679-6.509 dan resistance di level 6.933-7.046.

"Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan akan rawan terkoreksi untuk menguji rentang 6.723-6.759," tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Sebagai strategi investasi, MNC Sekuritas menyarankan strategi buy on weakness, yaitu membeli saham ketika harga sedang mengalami penurunan dengan harapan harga akan kembali naik setelahnya.

Strategi ini cocok diterapkan pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk buy on weakness:

  1. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) di rentang harga 610-630
  2. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di rentang harga 7.450-7.950
  3. PT Indofood CBP Tbk (ICBP) di rentang harga 11.275-11.450
  4. PT Timah Tbk (TINS) di rentang harga 990-1.020

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...