IHSG Berpotensi Menguat, Analis Jagokan Saham AMRT, PANI hingga BBCA

Nur Hana Putri Nabila
24 April 2025, 06:51
IHSG
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Pengunjung melintas didepan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 09.00.00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), setelah penurunan IHSG yang melebihi 8 persen.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (24/4), setelah ditutup naik 1,47% ke level 6.634 pada Rabu (23/4).

Analis MNC Sekuritas Indonesia Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dapat menguat ke kisaran 6.681 hingga 6.707. Level support berada di 6.373 dan 6.148, sementara resistance di 6.707 dan 6.877.

MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Astra International Tbk (ASII), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang 6.600–6.700 pada Kamis (24/4).

“Secara teknikal, pelebaran positive slope pada MACD terus berlanjut sementara indikator Stochastic RSI sudah berada pada overbought area,” tulis riset Phintraco Sekuritas, Kamis (24/4).

MACD (Moving Average Convergence Divergence) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham. Sementara Stochastic RSI digunakan untuk mengukur apakah saham berada dalam kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold) dalam jangka pendek.

Dengan begitu, garis MACD yang terus menanjak menunjukkan tren naik (positive slope) masih berlanjut dan momentum beli tetap kuat. Namun, karena Stochastic RSI sudah masuk area overbought, ada risiko koreksi karena harga dianggap sudah terlalu tinggi dalam waktu singkat.

Waspadai Data Ekonomi AS dan Eropa

Phintraco juga menyoroti potensi pengaruh dari rilis data ekonomi global. Di Amerika Serikat, data Existing Home Sales Maret 2025 diperkirakan turun menjadi 4,13 juta unit dari 4,26 juta unit pada Februari, menandakan pelambatan sektor perumahan.

Di Eropa, pasar menunggu rilis data Ifo Business Climate Jerman yang diprediksi turun ke 85,2 dari 86,7, mengindikasikan menurunnya optimisme bisnis.

Phintraco merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), AMRT, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Selain itu, CGS International Sekuritas juga merekomendasikan speculative buy untuk saham-saham berikut.

  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Support di 4.800, cut loss jika break di bawah 4.700. Jika tidak break di bawah 4.800, potensi naik ke 5.000-5.100 dalam jangka pendek.
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Support di 8.550, cut loss jika break di bawah 8.375. Jika tidak break di bawah 8.550, potensi naik ke 8.900-9.075 dalam jangka pendek.
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Support di 3.680, cut loss jika break di bawah 3.600. Jika tidak break di bawah 3.680, potensi naik ke 3.840-3.920 dalam jangka pendek.
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): Support di 4.070, cut loss jika break di bawah 3.990. Jika tidak break di bawah 4.070, potensi naik ke 4.230-4.310 dalam jangka pendek.
  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Support di 2.580, cut loss jika break di bawah 2.530. Jika tidak break di bawah 2.580, potensi naik ke 2.680-2.730 dalam jangka pendek.
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF): Support di 1.255, cut loss jika break di bawah 1.230. Jika tidak break di bawah 1.255, potensi naik ke 1.305-1.330 dalam jangka pendek.
 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan