IHSG Berisiko Melemah, Analis Rekomendasikan Saham UNVR, ANTM hingga ASII

Nur Hana Putri Nabila
25 April 2025, 06:48
IHSG
Katadata/Fauza Syahputra
Wartawan mengambil foto di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG pada perdagangan saham sesi pertama ditutup anjlok 7,71 persen sebanyak 502,14 poin ke level 6.008.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (25/4). Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 0,32% ke level 6.613 pada Kamis (24/4), seiring meningkatnya tekanan jual.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi pada awal perdagangan. IHSG berpotensi melemah terlebih dahulu ke kisaran 6.290–6.505 sebelum mencoba untuk rebound. Adapun level support IHSG berada di 6.373 dan 6.148, sementara resistance berada di 6.707 dan 6.877.

MNC Sekuritas merekomendasikan saham pilihan seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu, tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas dalam rentang 6.600–6.700. Level resistance berada di 6.700, dengan pivot di 6.650 dan support di area 6.600.

Dari sisi global, perhatian investor tertuju pada rilis data Michigan Consumer Sentiment dari Amerika Serikat yang diperkirakan menurun tajam. Estimasi awal menunjukkan indeks turun ke level 50,8 pada April 2025. Hal ini menunjukan pelemahan empat bulan berturut-turut dan akumulasi koreksi lebih dari 30% sejak Desember 2024.

Tren penurunan ini memicu kekhawatiran di pasar. Responden dalam survei menunjukkan tanda-tanda meningkatnya risiko resesi, seiring dengan sejumlah indikator ekonomi utama yang kian memburuk.

“Termasuk memburuknya ekspektasi terhadap kondisi bisnis, keuangan pribadi, pendapatan, inflasi, serta pasar tenaga kerja,” tulis tim riset Phintraco Sekuritas, Jumat (25/4).

Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati rilis data Money Supply (M2) Indonesia untuk Maret 2025. Pada Februari lalu, jumlah uang beredar tercatat tumbuh 5,9% (yoy) menjadi Rp9,2 triliun.

Untuk saham pilihan, Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Astra International Tbk (ASII), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

CGS International Sekuritas juga merekomendasikan speculative buy untuk saham-saham berikut:

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Support di 1.575, cut loss jika break di bawah 1.540. Jika tidak break di bawah 1.575, potensi naik ke 1.645-1.680 dalam jangka pendek.
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Support di 2.100, cut loss jika break di bawah 2.050. Jika tidak break di bawah 2.100, potensi naik ke 2.200-2.250 dalam jangka pendek.
  • PT Mayora Indah Tbk (MYOR): Support di 2.340, cut loss jika break di bawah 2.290. Jika tidak break di bawah 2.340, potensi naik ke 2.440-2.490 dalam jangka pendek.
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA): Support di 1.170, cut loss jika break di bawah 1.145. Jika tidak break di bawah 1.170, potensi naik ke 1.220-1.245 dalam jangka pendek.
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Support di 1.465, cut loss jika break di bawah 1.435. Jika tidak break di bawah 1.465, potensi naik ke 1.525-1.555 dalam jangka pendek.
  • PT Indosat Tbk (ISAT): Support di 1.815, cut loss jika break di bawah 1.775. Jika tidak break di bawah 1.815, potensi naik ke 1.895-1.935 dalam jangka pendek.
 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan