Danantara Dukung PLN dan PGEO Kembangkan Proyek Panas Bumi Jumbo Rp 88 Triliun

Nur Hana Putri Nabila
5 Agustus 2025, 17:08
Ilustrasi geothermal
Vecteezy.com/Kseniia Chunaeva
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia atau BPI Danantara, melalui PT Danantara Asset Management, memfasilitasi kerja sama strategis antara anak usaha PT Pertamina, yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT PLN. Kerja sama dikebut untuk mengembangkan energi panas bumi sebagai sumber listrik. 

Proyek ini diproyeksi memiliki kapasitas diperkirakan hingga 1.130 MW. Adapun nilai investasi ditaksir mencapai US$ 5,4 miliar atau Rp 88,46 triliun. 

Kerja sama PLN dan PGEO ditandai dengan penandatanganan MoU antarkeduanya. Langkah ini demi mendukung target Kebijakan Energi Nasional, ENDC 2030, dan visi Net Zero Emission 2060, dengan mengoptimalkan energi panas bumi sebagai sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.

Kerja sama antara PLN melalui PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), yang difasilitasi oleh Danantara menjadi bagian dari strategi nasional membangun sistem energi mandiri dan berkelanjutan. Salah satu bentuk konkretnya adalah penandatanganan Consortium Agreement untuk proyek Ulubelu Bottoming Unit di Lampung dan Lahendong Bottoming Unit di Sulawesi Utara.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyampaikan pengembangan energi panas bumi merupakan bagian dari agenda strategis nasional dalam memperkuat ketahanan energi dan mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon. Ia menyebut Danantara berkomitmen memastikan setiap inisiatif pengelolaan aset strategis dilaksanakan dengan tata kelola yang akuntabel, profesional, dan selaras dengan standar internasional. 

“Melalui kolaborasi lintas BUMN yang terintegrasi, Danantara mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kemandirian energi Indonesia,” kata Rosan dalam keterangannya, Rabu (5/8).

Kemudian Rosan menyampaikan kerja sama ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi, baik lewat proyek baru maupun percepatan proyek yang sudah ada. Kolaborasi antara Pertamina dan PLN ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi pencapaian target energi nasional melalui pengelolaan sumber daya bersama. 

Ruang lingkup kerja sama mencakup penyusunan skema terbaik, pemanfaatan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dari kedua pihak, percepatan proyek, studi kelayakan teknis dan bisnis, serta pembentukan tim kerja bersama. Sebanyak 19 proyek eksisting dengan total kapasitas sekitar 530 MW akan dipercepat melalui sinergi dan koordinasi lintas institusi.

“Selain itu, para pihak sepakat untuk mengkaji potensi pengembangan tambahan, baik di wilayah kerja yang telah berproduksi maupun area prospektif baru,” tambah Rosan. 

Sementara itu Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan institusinya punya peran sentral dalam penyediaan tenaga listrik yang andal dan berkelanjutan bagi Indonesia. Melalui kerja sama ini, pihaknya dapat memperkuat upaya pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperbesar kapasitas energi bersih. 

“Kolaborasi dengan Pertamina dan PGE yang difasilitasi oleh Danantara Indonesia menjadi wujud nyata sinergi antarlembaga untuk mempercepat proyek pembangkitan rendah karbon sekaligus memastikan ketahanan pasokan energi nasional,” ucap Darmawan.

Sebagai entitas yang berada di sektor pengelolaan wilayah kerja panas bumi nasional, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan Pertamina melalui PGE berkomitmen memperluas pemanfaatan sumber daya panas bumi sebagai tulang punggung energi bersih Indonesia. Melalui kerja sama ini, ia menyebut akan menjajaki skema kolaboratif yang memungkinkan optimalisasi potensi wilayah kerja panas bumi secara terukur dan progresif.

“Bersama PLN dan Danantara Indonesia, kami siap mempercepat realisasi proyek strategis yang memberikan kontribusi langsung pada target transisi energi nasional dan peningkatan bauran EBT,” tambah Simon.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...