Bantu UMKM Terdampak Corona, BRI dan BTN Turunkan Bunga Kredit
Bank-bank BUMN menyambut baik kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia untuk mengantisipasi penurunan kualitas dan perlambatan pertumbuhan kredit di tengah kondisi mewabahnya virus corona atau Covid-19.
OJK telah mengeluarkan regulasi untuk mengurangi dampak terhadap kinerja dan kapasitas debitur, yang diperkirakan akan menurun akibat wabah virus corona. Sedangkan BI telah menurunkan suku bunga acuan, BI 7 Days Reverse Repo Rate, sebesar 25 basis poin (bps) yang diharapkan bisa menjadi pendorong turunnya suku bunga perbankan.
Bank spesialis kredit mikro, Bank Rakyat Indonesia (BRI), misalnya, telah menurunkan suku bunga dasar kreditnya hingga sebesar 50 bps sebagai bagian dari relaksasi yang diberikan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di saat-saat sulit akibat pandemi.
“Kami menyambut baik kebijakan yg telah dikeluarkan oleh OJK,” kata Executive Vice President Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI) Amam Sukriyanto kepada Katadata.co.id, Kamis (26/3).
(Baca: OJK Longgarkan Aturan Kredit Bank ke Debitur yang Terdampak Corona)
Meski demikian, Emiten berkode saham BBRI ini masih tetap optimistis dapat meningkatkan kualitas kredit dengan menurunkan tingkat kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) ke kisaran 2,5% hingga akhir tahun ini. “Kami masih optimistis dapat mencapai angka tersebut,” kata Amam.
Sementara itu spesialis kredit pemilikan rumah (KPR), Bank Tabungan Negara (BTN) mengaku penurunan suku bunga selalu dilakukan. "Turun suku bunga akan selalu jalan. Apply per masing-masing akun," kata Direktur Keuangan BTN Nixon L.P Napitupulu.
Nixon mengatakan bahwa dengan kondisi perekonomian yang sulit seperti saat ini imbas dari mewabahnya virus corona, kualitas kredit diperdiksi akan menurun dan NPL akan meningkat. "Pasti terdampak. Kami akan lihat NPL akhir Maret dulu," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso telah menyatakan kesiapan industri perbankan merespon stimulus yang diberikan OJK dan BI. "Perbankan berkolaborasi untuk merespon kebijakan agar transmisi lebih cepat dan efektif untuk jaga perekonomian," kata Sunarso medio awal Maret.
(Baca: Tangkal Corona, Perbankan Segera Implementasi Stimulus dari OJK dan BI)
Dia menilai bahwa situasi seperti saat ini sudah sering terjadi. Sehingga dia optimistis kolaborasi yang tepat bisa mendorong kembali perekonomian RI. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan bahwa saat ini perbankan sedang berusaha mengimplementasikan berbagai kelonggaran yang telah diberikan.
"Bank sudah berusaha mempercepat penyaluran kredit baik secara clustering maupun digital," ujarnya. Dia pun menilai implementasi kebijakan tersebut di sektor perbankan akan fokus untuk mendorong sektor UMKM.