Selamatkan Jiwasraya, Erick Bentuk Holding BUMN Asuransi Tahun Depan

Dimas Jarot Bayu
18 Desember 2019, 12:09
holding BUMN asuransi, erick thohir, asuransi jiwasraya, kemelut asuransi jiwasraya
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pembentukan holding BUMN asuransi dilakukan untuk mendatangkan likuiditas untuk asuransi Jiwasraya.

Ia menjelaskan, salah satu sumber permasalahan Jiwasraya adalah gagal dalam pembentukan harga produk Saving Plan. Pada produk tersebut, BUMN Asuransi ini  menjanjikan imbal hasil tinggi kepada nasabah tak sesuai dengan kondisi pasar.

Perusahaan juga sebelumnya tidak hati-hati dalam menginvestasikan premi. Berdasarkan aturan OJK, 30% premi harus diinvestasikan ke surat utang negara. Namun, Jiwasraya malah menempatkan sebagian besar investasi pada reksa dana dan saham.

"Sebab, kalau pakai surat utang negara itu tidak akan pernah mengejar janji return ke nasabah. Makanya, ke saham dan reksa dana saham," ujar Hexana.

Selain itu, JIwasraya tidak melakukan tata kelola perusahaan yang baik  atau GCG. “GCG tidak diterapkan dengan baik, jadi tidak ada kontrol yang baik. Audit investasi bahkan tidak ada selama ini, baru ada 2018," kata dia. 

(Baca: Jadi Korban Jiwasraya, Bos Samsung Indonesia Mengadu ke DPR)

Berdasarkan dokumen RDP Jiwasraya sebelumnya, pembentukan holding masuk dalam salah satu skema penyelamatan BUMN asuransi ini. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau BPUI yang digadang-gadang akan menjadi induk usaha.

Nantinya, Bahana diharapkan dapat memberikan suntikan modal kepada Jiwasraya dengan menebitkan obligasi subordinasi atau mandatory convertible bond atau MCB. Adapun MCB tersebut akan diserap oleh sejumlah BUMN. 

Skema ini diperkirakan akan menghasilkan tambahan likuiditas untuk Jiwasraya mencapai Rp 7 triliun. Sementara per September 2019, ekuitas Jiwasraya tercatat negatif Rp 24 triliun. BUMN diperkirakan membutuhkan likuiditas mencapai Rp 32 triliun untuk memenuhi ketentuan permodalan OJK atau RBC sebesar 120%.

Kondisi keuangan Jiwasraya lebih detail dapat dilihat dalam databoks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...