Tanpa Suntikan Modal, BTPN Yakin Jadi Bank BUKU IV Tahun 2023
Seperti diketahui, modal inti BTPN pada enam bulan pertama tahun ini tercatat tumbuh hingga 76,2% dibandingkan dengan posisi Juni tahun lalu yang sebesar Rp 13,24 triliun. Kenaikan siginifikan tersebut terjadi setelah BTPN merger dengan SMBCI pada awal tahun ini.
Akibat merger tersebut, BTPN mencatatkan kinerja positif pada semester I 2019, dengan mencatatkan laba bersih konsolidasi setelah pajak mencapai Rp 1,26 triliun, naik 15% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,09 triliun.
Penyaluran kredit BTPN pun juga melonjak. Perusahaan mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp 143 triliun, naik 114% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 67,7 triliun. Meski begitu, rasio kredit bermasalah tercatat rendah, yaitu 0,08%. Sedangkan rasio kecukupan modal di level 23,3%.
Kredit tersebut mengalir dalam bentuk kredit korporasi, usaha kecil dan menengah, konsumer, dan pembiayaan prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah. BTPN juga berkolaborasi dengan perusahaan multifinance untuk pembiayaan otomotif.
(Baca: Sumitomo Mitsui Lepas Minimal 6,01% Saham BTPN ke Publik Tahun Ini)