OJK Buka Dua Opsi Divestasi Saham ANZ di Bank Panin
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan ada dua opsi bagi Australia and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ) terhadap sahamnya di PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin). Sejak 2013, ANZ memang mengungkapkan rencana divestasi sahamnya untuk memenuhi ketentuan kepemilikan tunggal bank (SPP). Seperti diketahui, ANZ juga memiliki 99 % saham PT Bank ANZ Indonesia.
Kepala Ekesekutif Pengawasan Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan bahwa dua opsi yang bisa dilakukan ANZ Bank yaitu menjadi pemegang saham pengendali atau melepas porsi sahamnya di Bank Panin. Saat ini porsi saham ANZ di Bank Panin melalui Vontraint mencapai 38,82 %.
(Baca: Jalan Panjang ANZ Mencari Induk Semang Baru Bank Panin)
"Opsinya dua, menjadi pemegang saham pengendali (PSP) atau jual kepada orang lain atau pada Panin. Mereka bisa milih," ujarnya ketika ditemui usai peresmian pembangunan gedung OJK di tanah Lot-1 Sudirman Central Business District, Jakarta, Selasa (2/4).
ANZ telah menginformasikan proses divestasi tersebut kepada manajemen Bank Panin. Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan bahwa pihaknya siap membantu proses divestasi saham ANZ di bank yang ia pimpin. Tapi sampai sekarang, bank asal Selandia Baru itu belum minta bantuan.
Herwidayatmo mengatakan tidak mengetahui dengan siapa saja ANZ bernegosiasi atau berapa persen saham mereka di Bank Panin yang akan ditawarkan kepada calon investor baru. "Jadi, bolanya ada di sana," ujar dia.
Hingga saat ini, manajemen Bank Panin pun belum mengetahui rencana bisnis bank ke depan setelah investor baru masuk. Dia menegaskan tidak ingin berandai-andai mengenai hal tersebut. Yang jelas, rencana bisnis bank ke depan akan tergantung beberapa pihak yang akan masuk menggantikan peran ANZ.
(Baca: ANZ Tunjuk Morgan Stanley Valuasi Sahamnya di Bank Panin)
Manajemen Bank Panin menilai, dalam divestasi tersebut bisa saja ANZ hanya melepas sebagian sahamnya, bukan keseluruhan 38,8 %. Jika tidak ingin menjadi pemegang saham pengendali, ANZ bisa menurunkan kepemilikan sahamnya menjadi di bawah 25 %. "Ini betul-betul hak mereka. Bukan kami yang melakukan," kata Herwidayatmo.
Sebelumnya, ANZ telah menunjuk Morgan Stanley untuk menghitung valuasi 38,8 % sahamnya di Bank Panin. Valuasinya diperkirakan mencapai US$ 578 juta atau sekitar Rp 8,38 triliun. Saat ini saham Panin Bank diperdagangkan pada harga Rp 1.400 per lembar saham. Total kapitalisasi pasar bank berkode emiten PNBN ini mencapai Rp 33,72 triliun.