BI Larang Kartu Kredit dan Debit Digesekkan Dua Kali

Desy Setyowati
5 September 2017, 16:13
Kartu
ANTARA FOTO/M.N. Kanwa
Ilustrasi.

Ia juga menghimbau agar masyarakat ikut berkontribusi menghindari praktik penggesekan ganda. "Masyarakat harus senantiasa menjaga kehati-hatian dalam transaksi nontunai dan tidak mengizinkan pedagang melakukan penggesekan ganda," kata Agusman.

Agusman menyarankan apabila masyarakat mengetahui atau mengalami praktik penggesekan ganda, masyarakat dihimbau melaporkan ke BI Contact Center (BICARA) 131. "Dilaporkan dengan menyebutkan nama pedagang dan nama bank pengelola yang dapat dilihat di stiker mesin EDC," kata dia.

(Baca: Juli 2018, Sebanyak 60 Ribu ATM Bank BUMN Akan Terintegrasi)

Ketua Tim Koordinasi dan Mitigasi Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Siber Nasional Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Gildas Deograt Lumy menjelaskan ketika kasir menggesekkan kartu tersebut ke mesin yang dimiliki pedagang, maka data yang dimiliki kartu kredit dan debit dapat terekam seluruhnya.

Akibatnya, data nasabah dapat diperjualbelikan, bahkan dapat digunakan untuk menduplikasi kartu kredit. Kondisi ini dianggap sangat berbahaya karena dapat sangat merugikan nasabah.

"Kalau kartu debit memang seluruh data bisa terekam juga, tetapi tinggal pin nya saja (yang tidak terekam)," ujarnya. Data tersebut pun dapat disalahgunakan oknum yang tidak bertanggung jawab dari dalam merchant itu sendiri.

Selain itu, Gildas mengatakan, dalam mesin kasir yang dimiliki oleh pedagang tersebut, banyak ditemukan virus (malware) yang ada di dalamnya. Dengan demikian, virus tersebut bisa dengan mudah mencuri data yang terlah terekam oleh pedagang.

Atas kasus tersebut, Gildas menyarakankan, agar Bank Indonesia (BI) dan juga perbankan melakukan pelarangan kepada para pedagang untuk menggesekkan kartu nasabah ke mesin kasirnya tersebut.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...