Tekan Kredit Macet, Dirut Bank Permata: Ada Debitur Tak Mau Bayar

Image title
29 Maret 2017, 23:17
Bank permata
Katadata | Arief Kamaludin

Menurut dia, perusahaan menargetkan NPL gross bisa berada di bawah level 5 persen pada akhir tahun ini. “Kami secara aktif lakukan restrukturisasi. Harapannya, akhir tahun ya harus di bawah 5 persen lah gross-nya. Sekarang sudah sekitar 6 persenan,” ujarnya.

Kinerja keuangan Bank Permata pun mulai membaik. Sepanjang Januari-Februari lalu, bank ini meraup laba Rp 214 miliar. Bandingkan dengan perolehan pada kuartal I tahun lalu yang mencatatkan kerugian bersih Rp 376 miliar.

Modalnya juga akan semakin kuat dengan dana hasil rights issue atau penerbitan saham baru senilai Rp 3 triliun yang akan direalisasikan Juni mendatang. Pasca hajatan itu, Ridha memprediksi, rasio kecukupan modal (CAR) bakal berkisar 16-17 persen.

(Baca juga: Bank Permata Terbebani Kredit Macet Garansindo Rp 1,2 Triliun)

Sumber Katadata menyebut salah satu kredit macet yang tengah serius ditangani Bank Permata diketahui milik Grup Garansindo sebesar Rp 1,24 triliun. Namun, hingga kini, upaya penagihan belum membuahkan hasil. “Bank sudah capek menagihnya,” ujarnya.

Manajemen Garansindo masih bungkam perihal kabar kredit macetnya di Bank Permata. Managing Director Garansindo, Dhani Yahya, mengaku tidak berwenang menjelaskan persoalan tersebut. “Tidak bisa komen (komentar) di luar kewenangan saya. Tidak bisa memberi statement (pernyataan) mengenai kredit,” katanya, pekan lalu.

Di kalangan pelaku industri otomotif, Garansindo dikenal sebagai importir dan agen pemegang merek (APM) mobil dan motor kelas atas asal Eropa dan Amerika Serikat. Beberapa di antaranya, yaitu Fiat, Alfa Romeo, Chrysler, Jeep, dan Dodge. Selain itu, kendaraan roda dua Ducati, Italjet, dan Peugeot Scooters.

Pada medio 2015, seperti dikutip dari detikoto.com, beberapa nama mentereng menghiasi jajaran komisaris Garansindo Global Corpora. Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris menjadi Komisaris Utama, Ketua Umum Partai Hanura dan saat ini Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjabat Wakil Komisaris Utama.

Ada pula mantan jenderal polisi Anton Bachrul Alam dan mantan pejabat Kementerian Perindustrian sebagai komisaris perusahaan tersebut. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...