Harga Emas Bisa Melonjak kalau Trump Jadi Presiden Amerika

Desy Setyowati
8 November 2016, 16:01
Emas
Arief Kamaludin|KATADATA

“Kondisi tidak menentu, orang taruh (uang) di US Treasury atau emas. Ini merespons kekhawatiran Trump dan the Fed,” kata Juniman. Namun, ia menduga pengaruhnya terhadap harga emas tak akan signifikan.

Sebagai informasi, kinerja sektor pertambangan mulai tumbuh positif pada kuartal III lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, sektor pertambangan dan penggalian tumbuh positif 0,13 persen setelah 1,5 tahun terkontraksi. "Tambang dan galian tumbuh positif 0,13 persen, penyebabnya karena ada kenaikan produksi beberapa komoditas tambang seperti emas dan tembaga," kata Kepala BPS, Suhariyanto, Senin (7/11).

Namun, jika dilihat secara harga, Suhariyanto mengakui nilainya masih lebih rendah dibandingkan setahun lalu. Adapun pada kuartal IV ini, ia meramal, sektor tambang berpotensi tumbuh kian baik jika pemerintah tetap membuka keran ekspor mineral mentah dan konsentrat. (Baca juga: Setelah 1,5 Tahun, Sektor Tambang Akhirnya Tumbuh Lagi)

Seperti diketahui, Peratuan Pemerintah Nomor 1/2014 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) membatasi ekspor konsentrat atau tambang mentah hingga 12 Januari tahun depan. “Kalau jadi direlaksasi, seharusnya tahun ini bisa ketangkap (pengaruh) di kuartal IV,” ujarnya.

BPS mencatat ekspor tambang mengalami peningkatan meski kinerja ekspor secara keseluruhan makin merosot. Secara tahunan ekspor tumbuh negatif enam persen, padahal di Kuartal II hanya minus 2,73 persen. Begitu pula secara kuartal per kuartal, ekspor terkontraksi 3,69 persen lebih tinggi dibanding sebelumnya yang hanya minus 2,33 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...