Laba Bank BUMN Terpukul Kredit Bermasalah

Martha Ruth Thertina
25 Oktober 2016, 21:11
Bank Mandiri
Agung Samosir|KATADATA

Kinerja keuangan Bank Mandiri tersebut mirip dengan BRI. Dalam rilis yang diterima Katadata, pertumbuhan laba BRI nyaris stagnan. Laba cuma tumbuh 1,8 persen menjadi Rp 18,6 triliun pada kuartal III lalu. Meski begitu, pencadangan kerugian untuk mengantisipasi kredit bermasalah mencapai 166,6 persen.

Pencadangan bertambah meski NPL BRI tercatat cukup rendah. NPL nett berada di level  0,6 persen dan NPL gross sebesar 2,2 persen. Di sisi lain, permodalan juga masih cukup kuat. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 21,9 persen pada kuartal tiga lalu.

Adapun kredit BRI tercatat masih tumbuh kencang. Penyaluran kredit mencapai Rp 603,5 triliun atau naik 16,3 persen dibanding periode sama tahun lalu. “Kredit mikro yang selama ini menjadi core business Bank BRI masih menjadi mesin pendorong utama pertumbuhan kredit,” kata manajemen BRI. Porsi penyaluran kredit ke segmen tersebut sebesar 72,1 persen dari total kredit.

(Baca juga: Ekonomi Lambat, OJK Revisi Pertumbuhan Kredit Jadi 7 Persen)

Kredit mikro tumbuh 20,3 persen dari Rp 170,2 triliun menjadi 204,8 triliun. Sedangkan jika ditotal dengan segmen kecil dan menengah, kredit yang disalurkan mencapai Rp 435,2 triliun atau tumbuh sebesar 14,8 persen. Melalui penyaluran kredit tersebut, BRI membukukan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) Rp 48,6 triliun atau tumbuh 16,8 persen.

Dari sisi pendanaan, BRI mencatat pertumbuhan DPK 8,8 persen menjadi Rp 665,5 triliun. Pertumbuhan tersebut di atas  rata-rata pertumbuhan DPK industri yang sebesar 5,6 persen per Agustus.

Adapun dari total DPK yang berhasil dihimpun, sebanyak 57,6 persen merupakan dana murah seperti giro dan tabungan. Sedangkan sisanya 42,2 persen dalam bentuk deposito. "Dengan komposisi yang seperti itu, BRI berhasil menurunkan COF (Cost of Fund/biaya dana) dari yang sebelumnya 4,3 persen menjadi 3,9 persen di triwulan tiga 2016."

Tahun ini, BRI menargetkan penyaluran kredit tumbuh 13-15 persen dengan NPL gross di kisaran 2,1-2,4 persen. Rasio kredit terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio) di kisaran 87-90 persen dan CAR di posisi 20 persen. Sementara itu, pertumbuhan laba perseroan ditargetkan berkisar 1-2 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...