BI Ramal Penyaluran Kredit Baru Membaik Tahun Depan

Desy Setyowati
6 Oktober 2016, 16:26
Layanan bank
Arief Kamaludin|KATADATA
Layanan perbankan

Yang menarik, dalam kondisi seperti ini, kredit valas justru menurun dibandingkan kredit dalam rupiah. Begitupun dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). (Baca: Kredit Bermasalah Bank-Bank Besar di Atas Rata-Rata Industri)

Menurut Mirza, penyebabnya adalah aktivitas impor yang menurun sehingga debitur memilih utang berdenominasi rupiah. “Tapi ini memang siklus yang biasa terjadi. Kalau situasi ini aman terus, terkendali terus seharusnya kredit tumbuh lagi enam bulan mendatang. Itu siklus bisnis perbankan yang normal,” ujar dia.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menjelaskan, penurunan suku bunga dapat menopang laju penyaluran kredit. Suku bunga deposito sudah turun satu persen seiring dengan pelonggaran moneter yang dilakukan BI. Namun suku bunga kredit baru turun 0,52 persen.

Perhitungannya, bunga perbankan akan mengikuti 100 persen penurunan suku bunga acuan pada semester I-2017.“Biasanya nanti 1,5 tahun, dia (bunga bank) akan fully adjust sesuai penurunan suku bunga,” kata Juda. (Baca: Perbankan Sulit Turunkan Bunga Kredit Terkendala Likuiditas Ketat)

Meski suku bunga nantinya turun, dia tak yakin kredit akan tumbuh signifikan. Ada dua penyebabnya. Pertama, permohonan kredit yang rendah karena perusahaan enggan investasi mengingat permintaan masyarakat masih minim. Kedua, NPL yang meningkat sehingga bank berhati-hati menyalurkan kredit.

Yang menarik, korporasi lebih memilih meminjam dana ke Industri Keuangan Non Bank (IKNB). Hingga Agustus lalu, pembiayaan nonbank mencapai Rp 128,3 triliun atau lebih tinggi 120 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 58 triliun. “Memang ada semacam proses pergeseran sumber pembiayaan dari bank—yang berhati-hati—ke instrumen keuangan nonbank,” ujar Juda.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...