Tax Amnesty Terburu-Buru, Sri Mulyani: Pegawai Pajak Kewalahan

Ameidyo Daud Nasution
26 Agustus 2016, 16:41
Tax Amnesty
Arief Kamaludin|KATADATA
Petugas pajak menjelaskan program amnesti pajak kepada masyarakat.

Ia pun berpandangan, semestinya reformasi di bidang perpajakan dilakukan terlebih dahulu sebelum menjalankan kebijakan pengampunan pajak. Tujuannya agar tidak ada kesan terlalu terburu-buru. "Pemikiran kami reformasi perpajakan didahulukan baru tax amnesty, tapi sudah terjadi," katanya.

(Baca: Sri Mulyani Waspadai Efek Negatif Tax Amnesty bagi Perekonomian)

Saat ini, menurut Sri, yang bisa dilakukan Kementerian Keuangan adalah tetap bekerja keras mencapai target pajak sambil melakukan reformasi di sistem perpajakan. Setelah melihat jalannya program amnesti pajak selama hampir 1,5 bulan ini, Sri Mulyani menyatakan akan menemui beberapa kepala kantor wilayah pajak dalam waktu dekat ini untuk menanyakan komitmen mereka dalam mengejar target pajak dari program tersebut.

"Karena ini tugas yang sangat menantang, saya tidak bilang ini mudah," katanya. Sebagai informasi, pemerintah menargetkan tambahan penerimaan pajak dari tebusan amnesti pajak sebesar Rp 165 triliun.

Dari pertemuan dengan para kepala kantor wilayah pajak itu dapat diperkirakan pencapaian target amnesti pajak. Kalau diperkirakan target itu sulit tercapai, Sri Mulyani berencana menemui Presiden Joko Widodo. Tujuannya adalah menjelaskan skenario terbaik untuk mengamankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 kalau target amnesti pajak meleset.

"Saya akan sampaikan ke Pak Presiden pada minggu ketiga September," ujarnya. (Baca: Tunggu Aturan Baru, Pengusaha Usul Perpu Perpanjangan Tax Amnesty)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...