Berkah Brexit, Masyarakat Cina Borong Barang Mewah di Inggris

Maria Yuniar Ardhiati
29 Juni 2016, 14:54
Bendera Uni Eropa
Katadata

Direktur utama pusat perbelanjaan Harrods, Michael Ward mengatakan melemahnya pound dalam waktu dekat bisa mempengaruhi jumlah turis di London. Namun menurut Ctrip.com, dampaknya tidak akan terlihat dengan cepat karena para wisatawan asal Cina harus mengurus visa mereka dan melakukan pemesanan hotel.

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan yang menjual barang mewah berkesempatan menaikkan harga di tengah melemahnya mata utang Inggris ini. Namun, investor kesal karena harga saham seperti LVMH (Louis Vuitton) dan Kering SA (Gucci) terjun.

Namun tetap saja, turunnya nilai mata uang Inggris sebesar 10 persen bisa meningkatkan pendapatan Burberry hingga 90 juta pound sebelum pajak. Hal ini disampaikan analis MainFirst Bank AG, John Guy. Kontribusi pendapatan Burberry dari Inggris sebesar 10 persen. Sebanyak 60 persennya datang dari para turis, berdasarkan perkiraan analis Citigroyp, Thomas Chauvet.

Meningkatnya jumlah wisatawan ke London ini bisa menghantam pusat fashion Tokyo, Ginza. Kunjungan turis asal Cina ke Jepang sebelumnya naik 31 persen bulan lalu, dibandingkan periode yang sama pada 2015. Jumlah ini mengalami penurunan menyusul menguatnya yen Jepang. (Baca: Tinggalkan Uni Eropa, Inggris Tetap Kerjasama dengan Indonesia).

Dengan mengalihkan kunjungan ke Inggris dan Eropa dari Jepang, wisatawan Cina bisa menghemat hingga 40 persen. Perkiraan ini disampaikan oleh analis Bloomberg Intelligence, Michelle Ma. Ia menjelaskan, jika masih belum ada kejelasan mengenai jangka waktu penguatan yen, wisatawan tidak akan lagi melirik Jepang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...