Efek The Fed Surut, BI Berpeluang Turunkan Bunga Acuan BI Rate

Desy Setyowati
16 Juni 2016, 10:49
BI bank
Arief Kamaludin|KATADATA

Harry juga melihat pelonggaran kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga dalam waktu dekat ini menjadi penting, untuki mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi Cina. Beban utang yang kian membengkak menyebabkan peluang terjadinya krisis nilai tukar di Cina semakin besar. Jika bank sentral AS menaikkan Fed rate, maka dana asing berpotensi keluar (capital outflow) dari Cina.

Ia menyebut, beban utang Cina sebesar 237 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. “Risiko debt bubble (Cina) yang kemungkinan bisa terjadi cukup cepat, saya rasa sebaiknya (penurunan BI rate) dilakukan sebelum itu,” kata Harry. Dengan begitu, bank sentral punya amunisi lagi untuk menaikkan BI rate jika diperlukan untuk menjaga nilai tukar rupiah.

Sebaliknya, Ekonom Group Research DBS Bank, Gundy Cahyadi, memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan BI rate.

Alasannya, masih ada ketidakpastian terkait suku bunga AS hingga akhir tahun nanti. Selain itu, pemotongan BI rate selama ini tidak berdampak signifikan terhadap penurunan bunga pinjaman dan kenaikan penyaluran kredit.

(Baca: Rupiah Anjlok 1,4 Persen, BI Pertahankan Dua Suku Bunga Acuan)

Di sisi lain, Anton melihat, kebijakan pelonggaran moneter lain yang dapat dilakukan BI adalah merevisi aturan rasio kredit terhadap nilai agunan (Loan to Value/LTV) dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Rasio/LFR). Dengan menurunkan syarat batasan uang muka pinjaman, maka BI dapat mendorong kenaikan permintaan kredit perbankan.

Sementara itu, kebijakan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 1,5 persen pada kuartal I lalu ternyata tidak mampu mendorong permintaan kredit. Sebab, penyesuaian GWM tidak signifikan menurunkan suku bunga jangka pendek yang langsung berpengaruh terhadap penurunan bunga deposito.

Pangkal soalnya adalah BI rate mencerminkan suku bunga bertenor setahun, sehingga tidak cepat mempengaruhi bunga perbankan. Karena itulah, BI mengubah acuan kebijakannya dari BI rate menjadi BI 7-Days Repo Rate mulai medio Agustus mendatang.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...