Rupiah Anjlok 1,4 Persen, BI Pertahankan Dua Suku Bunga Acuan

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Yura Syahrul
19 Mei 2016, 18:34
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI rate sebesar 6,75 persen. Selain itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung Kamis ini (19/5) menetapkan BI 7-Days repo rate, suku bunga acuan baru pengganti BI rate mulai Agustus nanti, sebesar 5,5 persen. Keputusan tersebut di tengah anjloknya mata uang rupiah dan menguatnya kemungkinan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) bulan depan.

Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, stabilitas makroekonomi di dalam negeri masih terjaga. Hal itu tercermin dari inflasi terkendali dalam kisaran target tahun ini sebesar 4 persen plus-minus satu persen. Sedangkan cadangn devisa membaik dan nilai tukar rupiah relatif stabil.

“Ruang pelonggaran moneter yang selama ini terbuka akan bisa dimanfaatkan lebih awal apabila stabilitas makroeknomi tetap terjaga,” kata Agus dalam konferensi pers BI seusai RDG di Gedung BI, Jakarta, Kamis sore (19/5).

Namun, selama dua hari mengadakan rapat, BI melihat kondisi pertumbuhan ekonomi dunia kembali lebih lemah dibandingkan sebelumnya. Hal ini menjadi perhatian karena sumber-sumber pertumbuhan yang melemah tersebut tidak hanya berasal dari negara maju, tetapi juga dari negara-negara berkembang. “Terjadi koreksi tajam dan tentu hal ini berdampak pada negara berkembang seperti Indonesia,” ujar Agus.

(Baca: Jelang Rilis BI Rate, Rupiah Anjlok ke 13.500 per Dolar AS)

Selain itu, BI memperhatikan bahwa harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia sudah menunjukkan kenaikan sedikit meskipun harga minyak masih akan rendah. Poin lain yang diperhatikan BI dalam memutuskan suku bunga acuan adalah pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2016 sebesar 4,92 persen. Meski lebih baik dibandingkan periode sama 2015, pencapaian itu lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, BI mencermati gejolak di pasar keuangan akibat menguatnya spekulasi kenaikan suku bunga AS. Risalah rapat bank sentral AS bulan April lalu, yang baru dirilis Kamis dinihari tadi, mengindikasikan keinginan banyak pejabat bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada Juni nanti. Hal ini menambah peluang kenaikan bunga acuan AS sebanyak dua kali tahun ini, setelah sebelumnya ditaksir hanya naik satu kali.

(Baca: Rombak Struktur Bunga Acuan, BI Pertahankan Besaran BI Rate)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...