Kredit KUR Dibatasi, BRI Tetap Incar Segmen Mikro

Aria W. Yudhistira
27 Januari 2015, 15:28
katadata
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan laba sebesar 10 persen-12 persen pada tahun ini.

Rencana pemerintah untuk membatasi plafon kredit tersebut untuk menekan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di segmen kredit mikro yang mencapai 4,2 persen. Lantaran sebab ini pula pemerintah disebut berencana menghapus program KUR pada tahun ini.

Apalagi salah satu tantangan di segmen kredit mikro adalah tingginya biaya overhead  atau biaya di luar biaya dana. Selama ini, BRI merupakan penguasa pasar di segmen usaha kecil dan menengah. Dengan demikian, BRI dapat menjaga beban overhead ini dibandingkan dengan bank dengan pangsa pasar sejenis.

Pada 2014, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 24,2 triliun atau tumbuh 14,4 persen dibandingkan 2013. Menurut Pelaksana tugas Direktur Utama BRI Asmawi Syam, pertumbuhan laba ditopang oleh penyaluran kredit yang meningkat. Sepanjang 2014, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp 490,4 triliun atau tumbuh 13,9 persen dari tahun sebelumnya Rp 430,6 triliun.

Pada tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15 persen-16 persen. Perseroan optimistis target kredit dapat tercapai seiring upaya pemerintah mendorong proyek infrastruktur.

Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan sebesar 14 persen-16 persen. Angka ini lebih rendah dari pencapaian sepanjang 2014 sebesar 23,5 persen. ?Target tahun ini lebih rendah karena pertumbuhan ekonomi diproyeksikan melemah, selain itu kenaikan suku bunga the Fed akan memperketat likuiditas,? kata Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Aria W. Yudhistira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...