Laba Mandiri Syariah Kuartal I Naik 51% Ditopang Penyaluran Kredit

Image title
12 Mei 2020, 20:09
mandiri syariah, perbankan, kredit
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi, karyawan Bank Syariah Mandiri memberikan penjelasan kepada nasabah di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/2/2020). Bank Mandiri Syariah mencatatkan kenaikkan laba bersih kuartal I 2020 sebesar 51%.

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan laba bersih sebesar Rp368 miliar pada kuartal I 2020. Angka tersebut naik 51,53% dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). 

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan laba Bank Mandiri Syariah pada kuartal I 2020 ditopang oleh segmen pembiayaan dengan kontribusi Rp75,70 triliun atau tumbuh 9,14% secara yoy. Pembiayaan segmen konsumen tersebut meliputi program pembiayaan Kendaraan Berkah, Griya Berkah, Pensiun Berkah, dan Mitraguna Berkah. 

Lebih lanjut, Toni mengatakan, pertumbuhan pembiayaan disertai perbaikan kualitas non performing financing (NPF). Perusahaan mencatat NPF Net sebesar 34 basis points (bps) dari 1,29% per Maret 2019 menjadi 0,95% per Maret 2020. Sedangkan NPF Gross turun 57 bps dari 3,06% pada Maret tahun lalu menjadi 2,49 % per Maret tahun ini.

Dengan adanya pertumbuhan pembiayaan, perusahaan mendapatkan kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang tumbuh 6,33% (yoy). Semula, pendapatan hanya Rp2,1 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp2,23 triliun per Maret 2020. Sedangkan fee based income meningkat 18,91% dari Rp429 miliar pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp510 miliar pada Maret 2020.

(Baca: Karyawan Grup Mandiri Donasikan Gaji & THR Rp 17 Miliar untuk Covid-19)

Selain itu, Toni mengatakan, kenaikan laba Bank Mandiri Syariah juga ditopang pendapatan margin dan fee based income yang didapat dari strategi transformasi bisnis digital. Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii menambahkan, pengembangan fitur digital berdampak pada peningkatan jumlah pendapatan Fee Based Income (FBI).

Rinciannya, FBI digital channel naik 36,97% dari Rp52,06 miliar pada Maret 2019 menjadi Rp71,31 miliar per Maret 2020. FBI dari mobile banking berkontribusi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 55,76% dari Rp8,04 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp12,52 miliar pada periode yang sama tahun ini..

Hingga Maret 2020, pengguna Mandiri Syariah Mobile (MSM) mencapai 1,15 juta pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 8,5 juta transaksi. Melalui MSM, nasabah dapat transaksi dengan QRIS, transaksi ke berbagai marketplace, hingga pengisian saldo e-wallet.

“Insya Allah kami akan selalu mengembangkan dan meningkatkan layanan digital demi kemudahan dan kenyamanan nasabah,” kata Syafii dalam siaran persnya, Selasa (12/5).

Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menambahkan, hingga Maret 2020, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Mandiri Syariah tumbuh 16,94% dari Rp87,16 triliun per Maret 2019 menjadi Rp101,92 triliun pada kuartal I 2020. Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai 56,37%.

Ia mengatakan pertumbuhan low cost fund tersebut ditopang oleh jumlah tabungan yang naik 14,82% dari semula Rp35,25 triliun per posisi Maret 2019 menjadi Rp40,47 triliun pada Maret tahun ini. 

Sedangkan perolehan DPK menjadikan aset Mandiri Syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp114,75 triliun, naik 16,43% dari Maret 2019 sebesar Rp98,55 triliun. Atas pencapaian tersebut, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba terhadap ekuitas (ROE) di level 16,39% per Maret 2020.

(Baca: Ditopang Segmen Ritel, Laba Bersih BRI Syariah Melonjak 150%)

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...