Kredit Bank Bakal Meningkat Kuartal II Berkat Pelonggaran Aturan

Agatha Olivia Victoria
21 April 2021, 12:40
Bank Indonesia, kredit bank, pertumbuhan kredit, kredit perbankan
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. BI memproyeksi pertumbuhan kredit baru lebih tinggi pada kuartal II 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, survei turut memprediksikan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat. Ini sebagaimana terindikasi dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 42,4%, lebih tinggi dibandingkan 17,1% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada jenis instrumen giro dan tabungan, yang terindikasi dari SBT yang bernilai positif masing-masing sebesar 49,4% dan 70,6%.

Sementara itu, instrumen deposito diprakirakan tumbuh negatif, terindikasi dari SBT yang terkontraksi 33,9%, lebih dalam dibandingkan minus 8,2% pada kuartal sebelumnya. Untuk keseluruhan tahun 2021, responden memperkirakan kredit tumbuh 6% secara tahunan, berbeda dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2020 yakni minus 2,4%.

Responden menyampaikan bahwa ramalan tersebut didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Pertumbuhan DPK tahun 2021 diprediksikan melambat dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2021 sebesar 77,7%, lebih rendah dibandingkan 88% pada tahun sebelumnya. Perkiraan tersebut antara lain dipengaruhi oleh faktor suku bunga dan kondisi likuiditas bank.

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengatakan, terdapat lima sektor prioritas yang dapat mendorong pertumbuhan kredit pada tahun ini. Kelima sektor itu, yakni industri manufaktur, pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan, konstruksi, serta akomodasi dan makanan minuman.

"Semua ini akan mendorong pertumbuhan kredit dan dapat segera memulihkan ekonomi nasional," ujar Sunarso dalam acara Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang bekerja sama dengan Barito Pacific, Kamis (25/3).

Pemilihan sektor tersebut, kata dia, didasarkan pada lima kriteria. Pertama, kontribusinya besar dalam produk domestik bruto. Kedua, penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Ketiga, upah tenaga kerja yang murah. Keempat, analisis tabel input-output backward linkage index. Kelima, analisis tabel input-output forward linkage index.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...