Postur APBN 2022: Belanja Rp 2.775 T, Defisit APBN Turun Jadi 4,8% PDB
Kedua, menjaga efektivitas pembiayaan investasi antara lain melalui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) secara selektif. Ketiga, meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, UMi, dan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Keempat, mendukung pendalaman pasar dan efisiensi cost of borrowing melalui perluasan basis investor atau kanal pembayaran surat berharga negara (SBN) ritel serta mendorong penerbitan obligasi/sukuk daerah. Kelima, pembiayaan investasi untuk mengakselerasi penguatan kulaitas daya saing SDM serta peningkatan ekspor.
Bendahara Negara menjelaskan, anggaran negara 2022 akan digunakan sebagai instrumen kebijakan penguatan pemulihan dan menjalankan reformasi struktural. Ini berbeda dengan APBN 2021 yang masih berfungsi mendukung penanganan Covid-19, program vaksinasi, dan akselerasi pemulihan ekonomi.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada posisi BBB dengan outlook negatif pada 22 April lalu. Namun, lembaga tersebut memberikan catatan bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia selanjutnya yakni mengembalikan rasio defisit fiskal ke 3% pada 2023.
S&P memproyeksikan konsolidasi fiskal berjalan secara gradual. Defisit fiskal akan menyempit tahun ini menjadi 5,7% dan 4,2% pada 2022. Lembaga pemeringkat itu berharap pemerintah menjaga komitmen untuk mengembalikan disiplin fiskal, meskipun ketidakpastian akibat pandemi masih sangat tinggi.