Laju Bank Digital di Tengah Mobilitas Tinggi Generasi Milenial

Image title
22 Juni 2021, 13:26
Bank digital lahir berkat bonus demografi penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi muda. Hal itu disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Donang Wahyu|KATADATA
Gedung OJK

Sementara, Rini, wanita berusia 54 tahun ini tidak banyak memanfaatkan layanan digital yang disediakan bank. Ia hanya memanfaatkan layanan digital untuk transfer dana berjumlah kecil dan melakukan pengecekan saldo rekening. Setidaknya, ada beberapa alasan yang membuat Rini tidak memanfaatkan layanan digital perbankan secara maksimal.

Alasan pertamanya terkait dengan keamanan sistem digital bank, dimana Rini masih lebih nyaman untuk melakukan transaksi di kantor cabang. Pasalnya, ada pihak yang lebih bertanggung jawab bisa membantu dirinya melakukan kegiatan transaksi di bank dan lebih percaya pada interaksi secara langsung.

Alasan lainnya, karena Rini tidak bisa memanfaatkan secara maksimal sistem pembayaran yang disediakan bank digital di tempatnya tinggal saat ini, Kediri, Jawa Timur. Sehingga hanya memanfaatkan layanan digital untuk melakukan transfer. “Di Kediri (Jawa Timur), lebih sering bayar pakai uang tunai. Jarang bayar pakai aplikasi-aplikasi begitu,” kata Rini.

Berdasarkan data OJK, per April 2020, belum banyak masyarakat yang menggunakan layanan perbankan digital untuk bertransaksi tanpa kartu (cardless), persentasenya hanya 15%. Masyarakat, paling banyak menggunakan layanan digital pada bank untuk melakukan pengisian dompet elektronik, persentasenya mencapai 81%. Lalu, 78% masyarakat menggunakan layanan digital bank untuk melakukan transfer uang.

Salah satu bank yang sudah mengajukan izin sebagai bank digital ke OJK, PT Bank Neo Commerce Tbk, mengaku menargetkan generasi muda sebagai pangsa pasarnya. Segmen generasi Y dan generasi Z, dinilai sebagai generasi tech-savvy yang membutuhkan platform digital untuk kemudahan hidup mereka.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, pengalaman yang ingin diwujudkan kepada generasi muda adalah pengalaman perbankan yang otentik berbasis digital. “Yang mudah dan nyaman digunakan dengan tetap mengedepankan faktor keamanan dan kerahasiaan data nasabahnya,” kata Tjandra kepada Katadata.co.id.

Sementara itu, PT Bank Jago Tbk mengaku segmen yang menjadi target utamanya adalah segmen masyarakat berpenghasilan menengah (middle income) dan pasar umum (mass-market). Bank ini bakal melayani nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ritel, baik secara konvensional maupun syariah.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, sumber pendanaan, transaksi, dan juga pemberian kredit, berasal dari kolaborasi dengan ekosistem yang akan dimasuki bank tersebut. “Kami adalah tech base bank yang kolaborasi dengan ekosistem seperti yang digital base. Ini tidak hanya untuk funding dan transaksi, tapi juga untuk lending-nya," kata Kharim.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...