Beban Bunga Turun, Laba BNI Naik 79% Jadi Rp 7,7 T sampai Kuartal III

Image title
25 Oktober 2021, 12:57
BNI, BBNI, Perbankan, Laba Bersih
BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Terkait penurunan beban bunga, Royke menjelaskan, pencapaian itu merupakan hasil dari transformasi digital BNI yang salah satunya ditujukan untuk penguatan kapabilitas dalam transactional banking. Hal ini terlihat dari kinerja penghimpunan dana murah (CASA) yang mendominasi dana pihak ketiga (DPK).

Secara total, BNI mampu menghimpun DPK mencapai Rp 668,6 triliun hingga September 2021 atau tumbuh 1,4% dari Rp 659,5 triliun pada periode sama tahun lalu. Nilai tersebut terdiri dari CASA Rp 465,7 triliun atau tumbuh 8% dari Rp 431,3 triliun. Sementara, BNI berhasil turunkan deposito berjangka 11,1% menjadi Rp 202,8 triliun dari Rp 228,2 triliun.

Royke mengatakan, komposisi CASA mencapai 69,7% dari total dana pihak ketiga atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini. "Pertumbuhan CASA juga berdampak pada penghematan beban bunga sebesar 10 basis point dari kuartal sebelumnya," kata Royke.

Dari sisi fungsi intermediasi, BNI menyalurkan kredit dengan total Rp 570,6 triliun hingga triwulan III-2021. Kredit tersebut mampu tumbuh 3,7% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 550 triliun. Mayoritas kredit masih ditopang oleh sektor korporasi.

Berdasarkan data presentasi, BNI menyalurkan kredit ke perusahaan swasta Rp 175,9 triliun atau tumbuh 5,2% dari Rp 167,2 triliun. Sementara, penyaluran kredit kepada badan usaha milik negara (BUMN) totalnya Rp 104 triliun atau turun 7,1% dibandingkan Rp 112 triliun.

Dari segmen perusahaan medium, BNI salurkan kredit Rp 100,1 triliun atau turun 0,3% dari Rp 100,4 triliun. Sementara, segmen perusahaan kecil mampu salurkan kredit Rp 93,2 triliun, tumbuh 14,7% dari Rp 81,3 triliun. Penopangnya adalah kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai Rp 41,3 triliun, tumbuh 38% dari Rp 29,9 triliun.

Kredit pada segmen konsumer terdiri dari kredit pemilikan rumah (KPR) Rp 48,8 triliun atau tumbuh 7,2% secara tahunan dari Rp 45,5 triliun. Lalu, payroll loan yang disalurkan Rp 34,1 triliun, tumbuh 17,5% secara tahunan dari Rp 29,1 triliun. Kartu kredit Rp 11,7 triliun atau naik 1,2% secara tahunan dari Rp 11,5 triliun.

Dari sisi kualitas penyaluran kredit yang tercermin dari rasio kredit seret (non-performing loan/NPL), BNI tercatat berada di level 3,8% per September 2021. Catatan tersebut memburuk dibandingkan September tahun lalu di level 3,6%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...