Rekam Jejak 33 Calon Dewan Komisioner OJK

Agustiyanti
23 Februari 2022, 18:08
OJK, calon dewan komisioner OJK, otoritas jasa keuangan, mahendra siregar, mirza adityaswara, hoesen, inarno djajadi
Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi. Panitia seleksi telah memiliki 33 calon dewan komisioner OJK yang lolos tahap kedua.

Jajaran dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Juli 2022. Panitia Seleksi (Pansel) pemilihan calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini  telah mengumumkan daftar 33 nama yang lolos seleksi tahap kedua. 

Nama-nama calon anggota dewan komisioner yang lolos telah melalui penilaian pansel terhadap makalah yang disampaikan, rekam jejak, dan masukan masyarakat. “Keputusan Panitia Seleksi bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat,” kata Ketua Pansel Sri Mulyani Indrawati dalam surat pengumuman, Minggu (20/2/2022).

Adapun pansel akan melaksanakan seleksi tahap ketiga pada 23 dan 24 Februari 2022 berupa assessment kesehatan, dilanjutkan dengan tahap keempat yakni afirmasi atau wawancara. Dari 33 calon tersebut, pansel akan memilih 21 nama atau masing-masing 3 calon untuk setiap posisi yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. 

]okowi lantas akan memilih 14 nama untuk diserahkan kepada DPR dan menjalankan proses uji kepatutan dan kelayakan. DPR lalu memilih tujuh nama untuk mengisi jajaran anggota komisioner OJK. 

Dari 33 calon yang dipilih pansel, sebagian besar memiliki latar belakang bekerja di Bank Indonesia. Sebagian bahkan masih aktif menjadi pejabat BI. Adapula yang kini aktif di OJK maupun lembaga lainnya. 

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI Budi Friensidy mengatakan, nama-nama yang mengisi posisi jajaran dewan komisioner OJK sebaiknya memang memiliki pengalaman sebagai regulator yang paham dengan birokrasi. Jajaran dewan komisioner yang terpilih nantinya juga harus ahli dan memiliki pengalaman di bidang pengawasan yang akan dipimpin. 

"Misalnya pengawasan perbankan, sebisa mungkin yang memahami industri pebankan. Pengawasan perbankan dilakukan BI, OJK, dan LPS," ujar Budi kepada Katadata.co.id. 

Ia mengatakan kompetensi serupa juga harus dimiliki calon deputi komisioner OJK bidang lainnya seperti pasar modal dan industri keuangan nonbank. Para calon anggota dewan komisioner OJK juga harus memahami kondisi atau kasus-kasus yang tengah dihadapi OJK. 

"IKNB paling besar adalah industri asuransi, jadi akan lebih baik jika dipimpin oleh yang memiliki pengalaman di bidang tersebut," kata dia.

Lantas bagaimana rekam jejak ke-33 calon anggota dewan komisioner OJK? Berikut Katadata.co.id mencoba untuk merangkumnya:

  1. Firmansyah N. Nazaroedin

    Saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan. Berkarir  di Kementerian Keuangan sejak 1984. Firmansyah juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah (2011-2012), Inspektur VI Inspektorat Jenderal (2012-2015), dan Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (2015-2019).

  2. Dian Ediana Rae

    Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) 2020-2021. Ia  sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala PPATK pada 2016-2020 hingga ditunjuk menggantikan KI Agus Badaruddin yang meninggal pada 14 Maret 2020. 

    Sebelum berkarier di PPATK, Dian berkarier di Bank Indonesia dan pernah menjabat sebagai kepala Kantor Perwakilan BI untuk Eropa di London dan direktur departemen internasional. 

  3. Iskandar Simorangkir

    Saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ia sebenarnya merupakan pegawai Bank Indonesia dengan jabatan asisten gubernur yang mendapatkan penugasan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Salah satu tanggung jawabnya adalah pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Iskandar sebelumnya menduduki posisi Direktur Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia.

  4. Junino Jahja

    Saat ini berprofesi sebagai dosen Universitas Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai direktur utama Perum Peruri, serta deputi pengawasan internal dan pengaduan masyarakat di Komisi Pemberantasan Korupsi.

  5. Mahendra Siregar 

    Saat ini menjabat sebagai wakil menteri luar negeri. Mahendra juga pernah menjadi wakil menteri perdagangan, wakil menteri keuangan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. 

  6. Marwanto

    Marwanto menghabiskan hampir seluruh kariernya di Kementerian Keuangan. Selain menjabat di Kementerian Keuangan, Marwanto juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Asian Development Bank sejak 2009 hingga 2011

    Saat ini menjabat sebagai komisaris di PT Perusahaan Pengelola Aset. Ia juga pernah menjadi Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan pada 2013 dan mengakhiri jabatannya pada 2019 karena purna tugas. 

  7. Budi Santoso

    Saat ini menjabat sebagai direktur di PWC yang membidangi layanan forensik dan kejahatan keuangan. Ia memiliki pengalaman di bidang fraud dan pencucian uang. Budi juga pernah berkarier selama 10 tahun di Komisi Pemberantasan Korupsi. 

  8.  Hariyadi Ramelan

    Saat ini menjabat sebagai staf ahli dewan gubernur Bank Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai direktur pengelolaan moneter dan direktur pengelolaan devisa BI. 

  9. Hidayat Prabowo

    Saat ini menjabat sebagai deputi komisioner OJK bidang internal audit, pengendalian kualitas, dan anti-fraud. Sebelum menjabat sebagai deputi komisioner, Hidayat menjabat sebagai direktur penilaian kualitas OJK. Ia juga pernah menjadi senior vice president di bidang audit di Bank Mandiri dan asisten SVP di Bank Ekspor Impor. 

  10. Difi Johansyah

    Saat ini menjabat sebagai komisaris utama PT Finnet Indonesia. Difi sebelumnya berkarier di Bank Indonesia hingga purna tugas dengan jabatan terakhir sebagai kepala kantor Perwakilan Jawa Timur. Ia juga pernah menjadi direktur eksekutif departemen komunikasi sekaligus juru bicara bank sentral.

  11.  Adi Budiarso

    Saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan. Ia selama ini menghabiskan kariernya di Kementerian keuangan. Sebelum bertugas di Badan Kebijakan Fiskal, pernah menjabat sebagai Kepala Central Transformation Office (CTO) di Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan dan pernah menjadi Sekretaris Kerja Panitia Nasional 2018 Annual Meetings IMF-World Bank Group tahun 2018 di Bali.

  12. Didik Madiyono

    Saat ini menjabat sebagai anggota dewan komisioner LPS. Ia berkarier di LPS sejak 2010 dan telah menempati sejumlah posisi, antara lain ​​direktur eksekutif riset, surveilans dan pemeriksaan, direktur group surveilans dan stabilitas sistem keuangan, direktur group pelaksanaan resolusi bank, dan direktur group likuidasi bank.

    Ia juga sempat menjadi komisaris di Bank Mutiara dalam rangka penugasan dari LPS dan berkarier di Bank Indonesia selama 18 tahun dengan jabatan terakhir Analis Bank Senior di Direktorat Penelitan dan Pengaturan Perbankan.

  13. Pantro Pander Silitonga

    Saat ini menjabat sebagai komisaris utama Asuransi Jiwa IFG, perusahaan yang dibentuk pemerintah untuk menyelesaikan masalah Asuransi Jiwasraya. Pantro pernah menjabat sebagai Vice President 4G LTE di XL Aziata, Direktur Bisnis PT Bahana Pembina Usaha Indonesia, dan Chief Transformation Officer Bank Mandiri.

    Bersambung ke halaman berikut.

    Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...