Rupiah Dibuka Melemah 14.841/US$ Tertekan The Fed dan Resesi Ekonomi

Abdul Azis Said
20 Juni 2022, 10:22
Nilai tukar rupiah dan dolar
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

"Kenaikan suku bunga bisa menekan pertumbuhan dan ditambah inflasi tinggi, ini bisa memicu resesi," kata Ariston.

Survei majalah Financial Times menunjukkan hampir 70% ekonom yang disurvei, menyebut resesi ekonomi AS bisa terjadi pada tahun depan. Hal serupa juga diramal oleh ekonom Bank of America (BofA). Selain itu, beberapa perkiraan menyebut Inggris turut berpeluang menghadapi resesi ekonomi. OECD meramal ekonomi Inggris bakal stagnan tahun depan.

Dari dalam negeri, pasar menunggu pertemuan pembuat kebijakan Bank Indonesia (BI) pekan ini. Pasar menantikan langkah yang akan diambil BI merespon kenaikan bunga yang agresif di Amerika Serikat.

"Keputusan BI bisa mempengaruhi pergerakan rupiah ke depan. Bila sikap BI masih mempertahankan kebijakan yang lebih longgar dibandingkan the Fed, Rupiah bisa melemah lagi," kata Ariston.

Senada dengan Ariston, analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah kembali tertekan hari ini ke rentang Rp 14.775- Rp 14.975 per dolar AS. Sentimen risk off yang berkelanjutan membuat pelaku pasar menghindari aset dan mata uang beresiko.  

Dari dalam negeri, pasar menantikan pertemuan BI. "Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga oleh BI sebesar 25 bps pada pertemuan kamis minggu ini di tengah tekanan inflasi yang meningkat pesat," kata Lukman kepada Katadata.co.id

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...